Kulon Progo (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah akan mengupayakan penguatan koperasi yang bergerak di sektor simpan pinjam supaya mendapat penguatan modal melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

"Rencana penguatan koperasi simpan pinjam melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) sedang kami usulkan ke Kementerian Keuangan. Semoga mendapat persetujuan," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu.

Ia mengakui banyak pelaku UMKM yang kesulitan mengangsur pinjaman dan atau mengakses pinjaman di bank akibat pandemi COVID-19.

Dari pemerintah sudah ada beberapa program yang memang didesain membantu usaha UMKM yang terkendala pembiayaan.

Hal ni dikarenakan sejak pandemi COVID-19, daya beli masyarakat turun, ozmet turun, dan ekspor juga terganggu sistem logistik. Sehingga permintaan produk UKM anjlok.

"Kami menawarkan program restrukturisasi kredit, misalnya usahanya masih bisa jalan, tapi "cash flow" terganggu akibat pemasukan, dan omzet turun. Sehingg ada masalah dengan pinjaman ke bank," ujarnya.

Persoalan itu bisa diatasi dengan restrukturisasi kredit mulai dari penggunaan pinjaman, subsidi bunga, dan menawarkan pembiayaan murah.

"Sekarang yang lagi kami pikirkan dalam penyerapan KUR dalam praktinya di lapangan itu orang yang sudah masuk masuk program restrukturisasi kredit yakni yang memiliki hutang ke bank untuk mendapat "top up", kreditnya tidak mudah," ujar Teten.

Kami lagi mengajukan supaya ada kelonggaran diperbankan. Aturan di bank tidak mungkin diubah. Sehingga kami mencari alternatif pembiayaan saluran lain, salah satunya koperasi," katanya.

Teten Masduki mengatakan kegiatan ekonomi yang sempat berhenti, untuk memulainya membutuhkan pembiayaan. Kemenkop-UKM menawarkan koperasi simpan pinjam bisa menjadi saluran pembiayan di luar perbankan untuk mengatasi di mana yang sudah punya pinjaman ke bank dan masuk restrukturisasi kredit tidak bisa mengakses lagi KUR.

"Mereka bisa ambil di koperasi simpan pinjam. Ini salah satu cara membangkitkan kembali UMKM terpuruk di masa pandemi COVID-19," katanya.

Untuk itu, dirinya bersama seluruh jajaran Kemenkop-UKM melakukan kunjungan ke UKM Martini Natural di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo DIY. Dirinya sudah mendengar Martini merupakan pengusaha UMKM tangguh yang mengelola barang-barang yang menurut kita tidak berharga menjadi barang yang memiliki nilai jual tinggi.

"Kami berharap Martini terus menularkan pengetahuannya kepada masyarakat sekitar dan mengajak masyarakat untuk menjadi bagian sistem produksinya. Kita ini butuh seperti sosok Martini ada di mana-mana. Kita ingin UKM Martini Natural juga berkembang, modal usahanya dikembangkan dan produknya juga berkembang. Saat ini untuk pengembangan membutuhkan modal usaha," katanya.
Baca juga: Menkop-UKM ajak masyarakat untuk perkuat koperasi
Baca juga: Teten resmikan pasar tani milik koperasi Purbalingga binaan LPDB-KUMKM

Pewarta: Sutarmi
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021