Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi cenderung stabil, namun masih berada di atas level Rp9.000 per dolar, meski mata uang asing itu di pasar regional menguat.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar bertahan pada Rp9.010-Rp9.020 per dolar.

Analis bidang valuta asing, Rully Nova di Jakarta, Selasa mengatakan, rupiah sulit bergerak naik, meski sejumlah pelaku pasar berminat ingin melepas dolar untuk merealisasikan keuntungan.

Dolar sebelumnya mengalami kenaikan cukup tajam terhadap rupiah yang terpicu oleh kekhawatiran atas krisis keuangan di Eropa, katanya.

Pelaku pasar, menurut dia ragu-ragu untuk melepas dolar karena mata uang AS di pasar regional menguat hingga menembus level Rp9.000 per dolar.

"Kami optimis rupiah akan kembali tertekan karena faktor eksternal kembali melemah," ujarnya.

Kenaikan dolar AS terhadap euro dan yen, lanjut dia merupakan faktor utama yang menekan rupiah, namun fundamental ekonomi makro Indonesia yang makin solid menahan gejolak aksi lepas rupiah berlanjut.

Pelaku pasar sebenarnya menunggu laporan Badan Pusat Statistisk (BPS) mengenai laju inflasi Nopember 2010 yang diperkirakan akan lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya, katanya.

Akibatnya, menurut dia, pelaku hati-hati melakukan transaksi perdagangan di pasar uang, mereka ingin mengetahui laporan BPS mengenai laju inflasi Nopember.

Apabila laju inflasi Nopember meningkat, maka rupiah akan kembali tertekan, karena pelaku akan terus membeli rupiah, ucapnya.

Ia mengatakan, posisi rupiah yang berada di atas Rp9.000 per dolar merupakan keinginan pemerintah yang telah meminta Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi pasar, namun mata uang lokal itu terpuruk oleh merosotnya faktor eksternal.

Faktor eksternal berlanjut melemah, karena meningkatnya kekhawatiran atas krisis keuangan di Eropa, ujarnya.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010