"Yang jelas, hal itu dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata, saya tidak berani mengatakan hal itu dilakukan OPM," katanya di Jayapura, Selasa.
Menurut dia, dari data yang dimilikinya belum pernah OPM melakukan penyerangan pada hari Minggu karena hari Minggu sangat disakralkan oleh pihak OPM.
"Jadi, saya punya kesimpulan ini kelompok sipil bersenjata, soal nanti siapa yang kita ungkap, akan kita kembangkan lagi," katanya.
Ia mengatakan motif di balik peristiwa penembakan tersebut hanya ingin mengacaukan dan mengusik kedamaian yang telah tercipta selama ini, bukan pencuri yang ingin mengambil harta benda korban.
"Mereka hanya mengacaukan dan mengusik kedamaian yang ada," katanya.
Ketika ditanya apakah peristiwa penembakan tersebut berhubungan dengan HUT OPM yang jatuh pada setiap tanggal 1 Desember, ia mengaku tidak tahu dan yang pasti kelompok tersebut hanya ingin mengacaukan saja, bukan maksud lainnya.
"Kita tidak tahu, yang jelas mereka hanya ingin mengacaukan situasi di Jayapura," tegasnya.
Sebelumnya dilaporkan sekelompok bersenjata tiba-tiba menembaki warga di daerah Gunung Timei, Daerah Administratif Kampung Nafri, Kota Jayapura.
Akibatnya, satu orang tewas atas nama Riswandi Yunus, karena tertembak pada bagian dada hingga tembus ke punggung. Korban lainnya mengalami luka-luka seperti pengemudi taksi Baharudin (45), warga Arso yang mengalami luka tembak pada telapak tangan sebelah kanan.
Selain itu, Zainal (9), pelajar SDN 2 Bucen, Kotaraja, juga mengalami luka tembak pada bagian telapak telapak tangan sebelah kiri dan luka lecet pada bagian dada.
Selanjutnya, Alex Nongga (32) tertembak pada bagian lengan tangan sebelah kanan, luka lecet pada muka dan hidung, lalu Saharia Bowo (38), ibu rumah tangga mengalami luka lecet pada kedua lutut.
Secara umum, kondisi keamanan di kota Jayapura dan sekitarnya relatif sangat kondusif.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010
Papua,kenapa Polisi atau militer tidak menggu
nakan helikopter yang di lengkapi alat pere-kam manusia dibawah di hutan2 yang rindang
untuk menemukan si pelaku penembakan.