Sidney (ANTARA News) - Seorang wanita AS yang memiliki "id" @theashes dalam Twitternya dan dibombardemen pesan-pesan mengenai kriket, ditawari penerbangan gratis ke Australia dan mulai menjual T-shirt berpesan peringatan buatannya sendiri, Senin.

Wanita asal Massachusetts yang kadang melemparkan pesan Twitternya mengenai rajutan dan serial televisi "Glee", menjadi subjek kampanye Twitter bertitel #gettheashestotheashes, setelah menggertak lewat mikroblog-mikroblog mengenai serial "Ashes" di Australia dan Inggris.

"Saya bukan penggila kriket!!!", demikian bunyi sebuah pesan yang ditujukan ke perempuan itu, Sabtu pekan lalu.

"Ini bukan akun untuk pertandingan kriket. Periksa dulu profil-profil sebelum loe mengirim pesan, ini amat menjengkelkan dan kasar," jawab perempuan itu.

Kendati begitu, @theashes, yang nama aslinya tak diketahui, lalu memperlunak suaranya, dengan bertanya "Apa gerangan yang terjadi?" Dia tak tahu apakan dia mendukung Australia atau Inggris.

Sampai Senin ini, @theashes ditawari T-shirt hasil desain sendiri seharga 19,90 dolar AS di www.spreadshirt.com, dengan sebuah slogan tertulis berbunyi "Saya bukan penggila pertandingan kriket!!" yang diteruskan ke #gettheashestotheashes.

"Gue harap tak ada yang terganggu sama gue, gara-gara T-shirt ini. Gue mungkin hanya mengambil untung 2 sen dari setiap kaus-kaus itu. Gue nggak ingin kaya, hanya untuk senang-senang," katanya dalam pesan Twitternya.

Sementara itu #gettheashestotheashes mengundang perhatian dari Qantas Airways yang menawari @theases satu penerbangan gratis dari New York, setelah sponsor Ashes, yaitu Vodafone, menjanjikan tiket gratis, serta sebuah ponsel dan sewa mobil Ford untuknya.

@theashes, yang men-tweet hampir 9.000 pesan mengenai pekerjaan dan kehidupan sehari-harinya, menulis bahwa dia mempertimbangkan tawaran Qantas, tapi dia juga menginginkan satu tiket lain untuk pacarnya.

Serial "Ashes" diputar sampai 7 Januari.

Akhirnya dia menulis, "Oke, ini gila. Gue capek. Gue tidur dulu. Sampai besok ya."

Para penggemar kriket telah salah memasukkan nama Twitter perempuan itu dalam pesan-pesan mereka, alih-alih memasukkan #theashes atau #ashes, yang digunakan para kontributor mikroblog mengenai serial televisi itu. (*)
Reuters/Adm/AR09

Penerjemah: Adam Rizallulhaq
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010