Balikpapan (ANTARA) - Kepala Bidang Pengendalian dan Pengembangan RSUD Beriman Balikpapan dr Agyan Reswanendro meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD Beriman.

Wali Kota Rahmad Mas’ud melepas jenazah almarhum dalam seremoni singkat di pelataran RSUD Beriman, Jumat petang.

“Insya Allah dilapangkan kubur beliau, dan darma baktinya selama ini menjadi amal jariah. Semoga keluarga yang ditinggalkan kuat dan sabar,” kata Wali Kota Rahmad di depan istri mendiang, pengurus IDI Balikpapan, Kadinkes dr Andi Sri Juliarty, Direktur RSUD Beriman dr Tjokorda Ratih, dan rekan-rekan sejawat mendiang.

“Saya juga baru dapat kabar, beliau aktif di majelis taklim. Insya Allah ini jadi pengalaman dan beliau berikan pelajaran buat kita akan arti penting kehidupan berbakti dan berbuat, karena hidup beliau dibaktikan untuk masyarakat Balikpapan,” kata Wali Kota lagi.

Baca juga: Seorang dokter di Balikpapan meninggal terpapar COVID-19

Baca juga: IDI Bali: 11 dokter meninggal karena COVID, 65 orang jalani isolasi

Menurut Kadinkes Juliarty selama pengabdiannya di dunia kesehatan, almarhum pernah menjadi Kepala Puskesmas pada tahun 2002. Kemudian di tahun 2009 menjadi Kepala Seksi Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan, sebelum kemudian ke RSUD Beriman untuk menjadi Kepala Bidang Pengendalian dan Pengembangan.

Meninggalnya dr Agyan menjadikan Balikpapan kehilangan 6 dokter dan 1 perawat dalam satu setengah tahun perang melawan COVID-19 di Kota Minyak.

Mereka adalah dr Djaelani SpTHT, perawat Dadang Hari Santoso, dan dr Fajar Nur Ilhamsyah yang berdinas di RSUD Kanujoso Djatiwibowo, dr Rizqoni Noor Imam yang adalah Kepala Puskesmas Muara Rapak, Balikpapan Utara; dr Sriyono yang bertugas di Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, dan dr Syukriati, ahli anestesi (pembiusan) yang bertugas di RS Balikpapan Baru.*

Baca juga: Satu lagi dokter di Kotim wafat setelah terpapar COVID-19

Baca juga: PP IKABI sebut kematian dokter saat pandemi bisa dicegah

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021