Boyolali (ANTARA News) - Sejumlah warga lereng Gunung Merapi, di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pasca-erupsi Merapi mulai fokus menggemukkan sapi.
Kepala Dusun Plalangan, Desa Lencoh, Selo, Siswo Kardi (52), di Selo, Boyolali, Senin, menjelaskan bahwa warga di Dusun Plalangan saat ini giat melakukan penggemukkan ternak sapi untuk kelangsungan hidup keluarganya.
Dia mengungkapkan, warga di Dusun Plalangan ada sekitar 150 keluarga yang sebagian besar bertani, kini tidak dapat bercocok tanam lagi karena tanaman ladang hancur dampak bencana.
"Warga bingung apa yang mau dikerjakan, karena ladangnya rusak akibat abu Merapi. Satu-satunya yang bisa dikerjakan menggemukkan sapi dan kemudian dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Siswo.
Oleh karena itu, warganya sangat mengharapkan bantuan bahan kebutuhan pokok dari pemerintah maupun para dermawan setidaknya selama tiga bulan ke depan. Warga kini belum dapat berbuat banyak untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
Ia menjelaskan, warga Plalangan memiliki ternak rata-rata dua ekor sapi per kelurga. Mereka terpaksa menjual sapinya lebih murah dari harga pasar.
Menurut Siswo, setelah lama di pengungsian membuat situasi serba sulit bagi warga. Mereka harus menempuh jarak yang jauh untuk memberi makan ternaknya.
Bahkan, kata dia, persediaan pakan yang ada terkena abu vulkanik membuat pengungsi bertambah sulit.
Menyinggung masalah pemerintah yang akan membeli ternak warga Merapi, dia mengatakan, warga tidak ada yang mengetahui jika ternak akan dibeli sesuai harga pasar.
"Kami belum pernah menerima sosialisasi soal pemerintah akan membeli ternak warga, sehingga, warga banyak yang menjual ternaknya dengan harga lebih murah untuk menutupi kebutuhan," katanya.
Sementara Ketua Gabungan Kelompok Tani Sari Bumi Handayani di Desa Jrakah, Selo, Boyolali, Natun Suryanto, mengatakan peternak di Desa Jrakah, setelah kembali dari pengungsian saat ini, melakukan penggemukan, karena mereka tidak dapat menggarap ladangnya dampak abu Merapi.
Menurut Natun Suryanto, ratusan peternak di Dusun Sepi, Jrakah, hewan ternak sapinya kelihatan kurus-kurus karena kurang makan selama ditinggal di pengungsian.
"Warga kini giat melakukan penggemukan sapi agar jika dijual dapat laku tinggi," katanya.
Dusun Sepi, Jrakah, ada sebanyak 235 keluarga dan rata-rata setiap keluarga memiliki dua ekor sapi, sehingga, sekitar 470 ekor sapi kini sedang proses penggemukan.
Sementara Asisten III Bidang Kesra Setda Boyolali Syamsudin, mengatakan warga Merapi kini selain membutuhkan bahan kebutuhan pokok, mereka juga perlu bantuan bibit tanaman, pupuk, dan insektisida.
Warga Selo sebagian sudah melakukan aktivitas dengan mengolah lahan pertanian. Mereka setelah mengolah tanah mengharapkan bantuan bibit dan pupuk.
"Pemkab melalui instasi terkait sedang melakukan pendataan untuk menindaklanjuti hasil lapangan," kata Syamsudin.
(U.B018/M028/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010