Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada Senin sore turun 43 poin menjadi Rp9.000 hingga Rp9.010 per dolar AS dari sebelumnya Rp8.957 hingga Rp8.967, karena pelaku pasar masih melepas mata uang Indonesia tersebut.

Analis PT First Asia Capital, Irfan Kurniawan, di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa aksi lepas rupiah oleh pelaku pasar menjelang penutupan pasar agak berkurang, sehingga ditutup mencapai level Rp9.000 per dolar atau turun 43 poin, ujarnya.

Rupiah, lanjut Irfan, masih dilanda aksi lepas karena faktor negatif pasar yang tetap tinggi, terutama dari pasar eksternal.

Kekhawatiran mengeia krisis utang di Eropa merupakan alasan utama bagi pelaku pasar untuk melepas rupiah, ucapnya.

Irfan Kurniawan mengatakan, rupiah kemungkinan masih akan terkoreksi lagi, karena dolar AS makin kuat di pasar regional.

"Kami optimis pasar masih akan menekan rupiah, karena tekanan masih cukup besar," ucapnya.

Mata uang Indonesia, menurut dia pada Senin sore masih terkoreksi namun tekanannya agak berkurang dibanding Senin siang.

Namun, ia mengemukakan, peluang rupiah untuk naik pada pekan ini relatif masih kecil.

Menurut dia, memburuknya indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga memberikan sentimen negatif pasar terhadap pasar uang Indonesia, sehingga rupiah masih terpuruk cukup besar.

"Kami memperkirakan rupiah akan kembali di atas level Rp9.000 per dolar, " ucapnya.
(T.h-CS/A011/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010