"Saya siap mundur kalau memang fraksi menghendaki hal itu. Saya hanya mengikuti fraksi saya apapun yang diputuskan harus saya laksanakan. Saya menaati, melaksanakan semua kebijakan fraksi berkaitan dengan isu yang berkembang di BK," kata Gayus di Gedung DPR Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, saat ini Fraksi Partai Demokraso Indonesia (PDI) Perjuangan telah menyiapkan tiga nama untuk menggantikan dirinya.
"Kan rapatnya hari ini. Fraksi PDIP menyiapkan tiga calon pengganti saya. Untuk pimpinan BK yang akan datang, jangan dimusuhi karena memimpin BK itu berat," kata Gayus.
Ia berharap, pergantian dirinya tak lain karena konflik yang sengaja dipelihara, termasuk pengusulan masuknya Fraksi Gerindra dan Hanura ke dalam BK.
"Saya juga menyuarakan terus masuknya fraksi lain, Gerindra dan Hanura. Tapi, yang saya hadapi perlawanan kelompok besar. Saya setuju dibubarkan saja, diganti dengan anggota yang baru, jadi tidak masalah daripada diganti, tetapi putusannya menakutkan dari delapan anggota lain," kata anggota Komisi III itu.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, mengatakan bahwa Topane Gayus Lumbuun menyatakan mundur sebagai Ketua Badan Kehormatan DPR atas permintaannya sendiri.
"Gayus secara pribadi mundur sebagai Ketua Badan Kehormatan DPR. Fraksi akan menugaskan Gayus di posisi lain di luar BK DPR," kata Tjahjo Kumolo.
Tjahjo menuturkan, selain Gayus pihaknya juga mengganti anggota BK DPR, M. Nurdin. Namun, Tjahjo, yang beradi di Komisi I DPR, enggan membeberkan pengganti keduanya.
"Posisi Ketua BK tetap jatah PDIP. Gayus sendiri akan diposisikan sebagai salah satu unsur pimpinan Fraksi PDIP di MPR," kata Tjahjo.
Keputusan pergantian Ketua BK tersebut menyusul konflik internal BK. DPR khususnya antara Gayus sebagai Ketua BK dengan beberapa anggota BK. Rapat pimpinan DPR dengan petinggi fraksi, Kamis (25/11) memutuskan untuk merombak seluruh anggota BK. Hari ini, pimpinan DPR akan melakukan pertemuan dengan perwakilan sembilan fraksi guna menentukan pengganti anggota BK.
(T.ANT-134A041/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
