Seoul (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada Minggu mengatakan bahwa tawaran China untuk memulai kembali pembicaraan enam pihak tentang Korea Utara harus dipelajari secara seksama hingga keadaan di semenanjung Korea kembali membaik.

Kementerian itu juga menyatakan bahwa penciptaan suasana bersahabat adalah prioritas utama guna memastikan dimulai kembali pembicaraan enam pihak, yakni enam negara meliputi Amerika Serikat, China, Jepang, Rusia, Korsel, dan Korut.

Reaksi tersebut dipandang sebagai penolakan nyata terhadap usul Beijing, yang menawarkan perwakilan dari masing-masing negara segera bertemu pada awal Desember guna membicarakan ketegangan di semenanjung Korea setelah serangan mematikan Korut atas pulau Korsel.

"Pemerintah kami akan mempertimbangkan usul China itu," kata kementerian pernyataan luar negeri tersebut.

"Namun, menggelar pertemuan antara perwakilan enam negara masih harus dipelajari lebih jauh dengan mempertimbangkan serangkaian provokasi Korut, yang menimbulkan dampak buruk terhadap upaya penciptaan keadaan, yang tepat untuk dimulai kembali pembicaraan tersebut," kata pernyataan itu.

Sebelum memulai pembicaraan harus diciptakan keadaan baik sehingga, perundingan akan menghasilkan perkembangan berarti, kata kementerian itu, merujuk pada permintaan Korsel kepada Korut untuk mengambil langkah nyata, yang menunjukkan tekad tanpa nuklir mereka.

"Kami sekali lagi mendesak Korea Utara menunjukkan niat mereka dalam pelucutan nuklir melalui tindakan nyata," kata kementerian itu.

Pembicaraan nuklir tersebut terakhir kali dilakukan pada Desember 2008 dan terhenti sejak itu seiring dengan naik turun ketegangan di semenanjung itu.(*)

Yonhap/KR-PPT/B002

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010