Kairo (ANTARA News) - Aparat keamanan Mesir telah menangkap ratusan aktivis Ikhwanul Muslimin dalam dua bulan terakhir terkait pemilihan anggota parlemen yang berlangsung Minggu.
"Polisi telah menangkap lebih dari 1.000 pendukung calon anggota parlemen dari Ikhwanutl Muslimin sejak Oktober ketika para anggota organisasi terlarang itu mendaftarkan diri ikut pemilu," kata pihak keamanan seperti dikutip suratkabar semi-pemerintah Mesir, Egyptian Gasette, Sabtu.
Bentrokan antara antara aparat dan pendukung Ikhwanul Muslimin terjadi di sejumlah kota dalam dua pekan terakhir yang memuncak pada Sabtu (20/11) lalu di kota Iskandariyah (240 km utara Kairo).
Bentrokan di kota wisata tersebut menyebabkan lebih dari 112 pegiat garis keras itu ditahan. Bentrokan serupa terjadi di beberapa kota lainnya seperti Dakhalia dan Suhag.--
Sementara itu, dalam satu pengadilan di Iskandariyah pada Jumat (26/11), hakim menjatuhkan hukuman penjara terhadap 12 anggota Ikhwanul Muslimin selama dua tahun karena dinyatakan terbukti bersalah mengganggu ketertiban umum.
Ikhwanul Muslimin dalam pemilu ini mengajukan sekitar 134 anggotanya sebagai calon independen.
Meskipun sebagai calon independen karena organisasi yang didirikan Hassan Al Banna itu masih dinyatakan sebagai organisasi terlarang, namun dalam kampanye mereka mengusung nama besar Ikhwan untuk menggait massa.
Sebanyak 4.687 calon anggota legislatif akan bertarung memperebutkan 508 kursi parlemen.
Jumlah caleg itu terdiri atas 1.188 caleg dari partai politik, 377 caleg wanita untuk memperebutkan 64 kuota kursi untuk wanita, dan 232 calon independen.
Selain Partai Demokrat Nasional (NDP) yang berkuasa dan calon independen, dalam pemilu tersebut diikuti pula 17 partai oposisi.
Partai oposisi tersebut antara lain, Partai Wafd, Tagammu, Nassiri, Ahrar, Al-Ghad, Al-Giil, dan Shabab Misr.
Tercatat 41 juta pemilik hak suara akan memilih calon mereka besok, Minggu, (*)
M043/Z002
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010