Jakarta (ANTARA) - China mengeluarkan draf panduan yang mengatur algoritma yang digunakan penyelenggara jasa internet (internet service provider) bisa memberikan rekomendasi untuk pengguna serta melindungi data mereka.
Penyelenggara jasa internet harus mematuhi etika dan prinsip bisnis soal keadilan dan tidak boleh membuat model algoritma yang mengajak pengguna menghabiskan uang untuk kegiatan yang bisa mengganggu ketertiban publik, kata Administrasi Ruang Digital China, dikutip dari Reuters, Jumat.
Algoritma tersebut tidak boleh digunakan untuk membuat akun palsu. Pengguna juga harus diberikan opsi yang mudah untuk mematikan rekomendasi algoritma tersebut.
Saat ini panduan tersebut masih berbentuk rancangan, publik di China bisa memberikan masukan sampai 26 September.
Perusahaan berbasis internet menggunakan algoritma untuk memprediksi kesukaan pengguna dan memberikan rekomendasi.
Rencana aturan baru ini merupakan langkah lain yang ditempuh pemerintah China untuk mengatur sektor internet.
Otoritas setempat pernah menghukum sejumlah perusahaan karena praktik monopoli atau yang berkaitan dengan privasi konsumen.
Beberapa bulan lalu, Asosiasi Konsumen China mengkritik perusahaan internet karena menyalahgunakan data pribadi dan "merundung" orang-orang untuk promosi atau belanja.
Baca juga: Sina Weibo hapus 145 akun pesohor internet China
Baca juga: Kominfo tangani 2,5 juta konten terlarang dari Agustus 2018-Juli 2021
Baca juga: Rental WiFi seluler kian diminati
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021