Bandarlampung (ANTARA News) - Kalangan perbankan umum di Kota Bandarlampung menyerap dana masyarakat paling besar, yakni Rp12,94 triliun pada triwulan III tahun 2010.

Pemimpin Bank Indonesia (BI) Bandarlampung, I Made Subaga Wirya, menginformasikan di Bandarlampung, Minggu, berdasarkan penyebaran wilayah, penyerapan dana masyarakat oleh Bank Umum di Bandarlampung mencapai Rp12,94 triliun.

Kemudian, Rp1,31 triliun di Kabupaten Lampung Utara, Rp731 miliar di Kota Metro, Rp678,7 miliar di Lampung Tengah, Rp286,2 miliar di Tanggamus, Rp106,7 miliar di Lampung Selatan, dan Rp74,3 miliar di Kabupaten Tulangbawang.

Made, yang didampingi Peneliti Ekonomi Muda Senior BI, Haryanto Papsa, dan Manajer Humasnya, Nunu Hendrawanto, mengemukakan bahwa berdasarkan lokasi wilayah kerja, penyaluran kredit Bank Umum mayoritas juga terjadi di Kota Bandarlampung.

Pangsanya sebesar 81,21 persen, diikuti kemudian oleh Kabupaten Lampung Utara yang memiliki pangsa sebesar 7,23 persen atau senilai Rp1,33 triliun.

Pemimpin BI Bandarlampung itu juga menjelaskan bahwa

kondisi perekonomian yang stabil, membuat perbankan di Lampung juga semakin giat dalam melakukan aktivitas.

Hal ini kemudian berimbas pada meningkatnya laba

perusahaan dengan besaran yang sangat signifikan, yaitu mencapai 94.31 persen (qtq) dan 80,69% persen (yoy).

Peningkatan laba yang diiringi dengan pertumbuhan aset menyebabkan rasio rentabilitas (return on asset) meningkat dari 2,49 persen menjadi 3,89 persen.

Hal ini berarti tingkat kemampuan bank untuk menghasilkan keuntungan meningkat.

Kemudian juga, perkembangan Dana Masyarakat Bank Umum Penghimpunan Dana Pihak Ketiga meningkat sebesar 12,48 persen (yoy) atau 2,55 persen (qtq).

Secara triwulanan, pertumbuhan 2,55 persen tersebut jauh lebih rendah dibanding pada triwulan II-2009 yang tercatat sebesar 6,72 persen (qtq).

Hal ini diprediksi akibat meningkatnya kebutuhan akan likuiditas untuk mendanai momen puasa dan Idul Fitri (saat itu), serta tahun ajaran baru siswa.

Dari jumlah penghimpunan DPK di triwulan III,

tabungan masih menjadi jenis simpanan yang paling diminati oleh masyarakat, karena prosedur pengajuan yang lebih mudah serta fleksibilitas dalam mendapatkan likuiditas dalam waktu cepat.

Selanjutnya, perkembangan Penyaluran Kredit Bank Umum untuk sektor-sektor ekonomi di Lampung juga mengalami peningkatan.

Berdasarkan penggunaannya, realisasi kredit mayoritas digunakan untuk modal kerja. Namun pertumbuhan tertinggi terjadi pada kredit investasi.

Hal ini mencerminkan makin menggeliatnya aktivitas dunia usaha di Lampung.

Secara sektoral, pertumbuhan positif kredit terjadi di berbagai sektor, yang meliputi sektor pertanian,

pertambangan, konstruksi, perdagangan, angkutan, dan jasa.

"Adanya momen tahun ajaran baru serta Hari Raya Idul Fitri (pada triwulan III), menjadi faktor yang turut menyokong pertumbuhan kredit sektor-sektor tersebut," demikian Pemimpin BI Bandarlampung.
(T.M023/H009/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010