Cambridge (ANTARA) - AstraZeneca pada Kamis mengatakan uji tahap akhir menunjukkan bahwa obat buatannya untuk penyakit langka yang menyebabkan tumpukan tembaga di dalam tubuh tiga kali lebih berhasil membantu membersihkan tumpukan dari jaringan dibanding perawatan biasa.
Obat yang dikembangkan oleh unit penyakit langka Alexion yang baru saja diakuisisi oleh AstraZeneca itu sedang diujicobakan untuk penyakit Wilson, kondisi genetik yang mengganggu kemampuan tubuh menghilangkan tumpukan tembaga.
Obat oral eksperimental yang dikonsumsi sehari sekali itu dapat memberikan opsi yang kurang invasif untuk pasien yang biasanya diberikan pengobatan yang melibatkan suntikan penghilang logam ke dalam darah atau terapi zink.
"Selama kami mengembangkan inovasi pertama dalam pengobatan penyakit Wilson selama lebih dari 30 tahun, kami akan terus memantau pasien-pasien ini dalam jangka panjang untuk menilai dampak klinis lebih lanjut pada gejala penyakit," kata CEO Alexion Marc Dunoyer.
Tumpukan tembaga dapat menyebabkan penyakit liver dan gejala neurologis atau kejiwaan, seperti perubahan dalam kepribadian, tremor, dan kesulitan berjalan, menelan atau berbicara.
Studi itu memenuhi tujuan utama untuk memperbaiki tembaga rata-rata harian yang berasal dari jaringan selama 48 pekan.
Pengobatan itu telah diberikan status "Orphan Drug" di Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk membantu mempercepat pengembangan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Barbie debutkan boneka khusus mirip pembuat vaksin AstraZeneca
Baca juga: Benarkah vaksin COVID-19 AstraZeneca tak sebabkan trombosis?
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021