Kairo (ANTARA News) - Aparat keamanan Mesir telah menangkap ratusan aktivis Ikhwanul Muslimin dalam dua bulan terakhir terkait pemilihan anggota perlemen yang akan berlangsung Ahad (28/9).

"Polisi telah menangkap lebih dari 1.000 pendukung calon anggota perlemen dari Ikhwanul Muslimin sejak Oktober ketika para anggota organisasi terlarang itu mendaftarkan diri ikut pemilu," suratkabar semi-pemerintah Mesir, Egyptian Gasette melaporkan, Sabtu.

Bentrokan antara aparat dan pendukung Ikhwanul Muslimin terjadi di sejumlah kota dalam dua pekan terakhir yang memuncak pada Sabtu (20/11) lalu di kota Iskandariyah (240 km utara Kairo).

Bentrokan itu menyebabkan lebih dari 100 pegiat garis keras itu ditangkap.

Dalam satu pengadilan di Iskandariyah pada Jumat (26/11), hakim menjatuhkan hukuman penjara terhadap 12 anggota Ikhwanul Muslimin selama dua tahun karena dinyatakan terbukti bersalah mengganggu ketertiban umum.

Ikhwanul Muslimin dalam pemilu ini mengajukan sekitar 134 anggotanya sebagai calon independen.

Meskipun sebagai calon independen karena organisasi yang didirikan Hassan Al Banna itu masih dinyatakan sebagai organisasi terlarang, namun dalam kampanye mereka mengusung nama besar Ikhwan untuk menarik massa.

Sebanyak 4.687 calon anggota legislatif akan bertarung memperebutkan 508 kursi parlemen.

Jumlah caleg itu terdiri atas 1.188 caleg dari partai politik, 377 caleg wanita untuk memperebutkan 64 kuota kursi untuk wanita, dan 232 calon independen.

Selain Partai Demokrat Nasional (NDP) yang berkuasa dan calon independen, pemilu tersebut diikuti pula oleh 17 partai oposisi.

Partai oposisi tersebut antara lain, Partai Wafd, Tagammu, Nassiri, Ahrar, Al-Ghad, Al-Giil, dan Shabab Misr.

Tercatat 41 juta pemilik hak suara akan memilih calon mereka besok, Ahad. (M043/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010