Jakarta (ANTARA) - Lendy Aditya Angga Permana, adalah satu di antara 60 mahasiswa yang dinyatakan lolos mengikuti Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya) Kementerian ESDM, yang pengumumannya telah dirilis pada Rabu (25/8).
Mahasiswa semester tujuh Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas Sumatera Barat yang lahir pada 15 Maret 2000 ini tinggal di Desa Seri Sembilan, Kecamatan Tabir Timur, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Seri menjadi desa paling timur di Merangin, yang berjarak sekitar 180 km dari pusat Kota Jambi.
Setelah lolos tes tertulis, Lendy mendapatkan jadwal wawancara pada Selasa (24/8/2021) pukul 11.40 WIB. Namun malang, gangguan sinyal telekomunikasi terjadi di tempat tinggalnya sejak Selasa pagi itu.
Ia pun memutuskan berangkat ke Kota Jambi, yang berjarak 18 km dari rumahnya, demi mendapatkan sinyal yang akan mendukung proses seleksi wawancara untuk Program Gerilya. Lendy harus rela menempuh perjalanan 5-6 jam sebelum melakukan tes wawancara tersebut.
"Saya putuskan untuk melakukan wawancara dari Kota Jambi yang sinyalnya bagus, pakai mobil travel, karena ini adalah momen yang cukup krusial. Nanti, hasilnya gimana yang penting saya coba dulu dengan usaha yang maksimal," ujar Lendy, dikutip dari laman Kementerian ESDM di Jakarta, Kamis.
Lendy ternyata tak hanya berprestasi di bidang akademis, tapi juga tercatat sebagai Pendiri Society of Renewable Energy (SRE) Universitas Andalas, selain kiprahnya dalam BEM kampus.
"Saya berharap bisa mengaplikasikan ilmu tentang PLTS ini untuk daerah-daerah di sekitar saya, juga wilayah-wilayah yang belum dapat akses listrik seperti di Kepulauan Mentawai dan sekitarnya. Surya ini ada di mana-mana, selain untuk penerangan, juga bisa buat penguat sinyal, agar teman-teman bisa sekolah dan kuliah lebih baik lagi," imbuhnya.
Usaha Lendy tak sia-sia. Mahasiswa yang punya cita-cita membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebagai sumber penguat sinyal di desanya dan wilayah terpencil lainnya tersebut dinyatakan lolos seleksi untuk mengikuti MBKM Gerilya.
Lendy lolos setelah mengikuti tahapan seleksi yang meliputi administrasi, kompetensi dasar (tes tertulis), dan wawancara.
Bersama 59 mahasiswa yang dinyatakan lolos lainnya, Lendy akan menempuh studi independen setara 10-20 SKS yang disiapkan Kementerian ESDM bersama stakeholder terkait.
Program MBKM Gerilya ini merupakan hasil kerja sama Kementerian ESDM dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yang ditujukan khusus kepada mahasiswa aktif jenjang sarjana (S-1) dan vokasi eksakta guna membantu mengoptimalkan penggunaan PLTS di masyarakat.
Program Gerilya ini akan melahirkan aktivis energi bersih dari generasi muda, sehingga turut mempercepat pemanfaatan PLTS dan mendukung pencapaian target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.
Baca juga: Dengan Gerilya, Kementerian ESDM-Kemendikbudristek pacu PLTS atap
Baca juga: Pemerintah luncurkan program studi independen listrik surya
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021