Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua kader partai tersebut tidak "asal bunyi" atau berbicara tanpa dasar yang kuat.

"Jangan asal bunyi, jangan rendah logika," kata Yudhoyono saat memberikan pengarahan dalam Rapat Kerja Fraksi Partai Demokrat DPR RI di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu malam.

Yudhoyono tidak menginginkan politik yang gaduh dan tidak mendukung pembangunan bangsa.

Dalam arahannya, dia juga meminta semua kader Partai Demokrat mengedepankan komunikasi politik yang sehat dan membangun.

"Mari buat komunikasi itu lebih berkualitas dan substantif," katanya.

Yudhoyono menegaskan, politik di Indonesia sangat dinamis. Dinamika politik itu, katanya, kadang diselingi dengan riak atau ketegangan.

"Di negeri kita, politik amat dinamis. Sekali-kali ada riak, sekali-kali ada ketegangan," katanya.

Yudhoyono meminta semua kader Partai Demokrat menyikapi riak dan ketegangan politik secara cerdas dan tidak terbawa emosi.

Riak dan ketegangan politik itu, menurut Yudhoyono, adalah konsekuensi logis dari demokratisasi di Indonesia.

Yudhoyono tiba di tempat acara pada pukul 19.30 WIB dengan didampingi oleh Ani Yudhoyono. Mereka diikuti oleh Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan sejumlah petinggi partai tersebut.

Hadir dalam raker tersebut sejumlah tokoh yang tergabung dalam Dewan Pembina Partai Demokrat, antara lain Marzuki Alie yang juga Ketua DPR RI dan Fauzi Bowo yang juga Gubernur DKI Jakarta.

Putra Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono yang juga Sekjen Partai Demokrat juga berada di tempat acara.

Rapat kerja tersebut diikuti oleh seluruh anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI. Raker yang berlangsung dua hari sejak 26 November 2010 itu diisi sejumlah agenda.

Fokus utama raker tersebut adalah refleksi satu tahun kinerja Fraksi Partai Demokrat DPR RI. Pertemuan itu juga diisi dengan diskusi tentang strategi kinerja fraksi ke depan.

Sebagian besar agenda tersebut merupakan pertemuan internal yang berlangsung tertutup bagi media massa.(*)
(T.F008/S024/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010