Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat harus realistis dalam upayanya menindak Iran atas pemimpinnya yang diduga berbohong terhadap program nuklir Teheran selain diperkirakan sedang membuat senjata nuklir, ujar perwira tinggi militer AS Sabtu.

Kepala Staf Gabungan, Laksamana Mike Mullen, mengatakan dalam pernyataannya yang disiarkan pada Jumat bahwa militer AS telah memikirkan pilihan tindakan militer kepada Iran "bagi jangka waktu tertentu" namun menambahkan bahwa jalan diplomasi masih menjadi fokus upaya AS, sebagaimana dikutip dari Reuters.

"Saya merasa perundingan dan pendekatan masih penting menjadi fokus utama kami, namun juga jalankan hal itu secara realistis, memandang Iran apakah mereka mengatakan keadaan, tindakan atau apapun secara jujur," ujar Mullen kepada Fareed Zakaria dari CNN dalam GPS yang disiarkan pada Minggu.

Iran telah menyetujui untuk melakukan pertemuan dengan perwakilan enam negara adidaya atas tindakan pengayaan uranium, namun sejumlah diplomat dan para pengamat memandang kecilnya kesempatan penyelesaian masalah pada persengketaan yang berkepanjangan itu.

Sejumlah pejabat AS, termasuk Mullen, telah memperingatkan bahwa serangan militer hanya menunda, tidak menghentikan, program nuklir Iran dan meyakinkan Teheran bahwa penghentian program nuklirnya merupakan solusi tunggal jangka panjang.

Menteri Pertahanan AS, Robert Gates, melakukan upaya lebih jauh pada pekan lalu dengan memperingatkan bahwa sebuah serangan juga akan menyatukan negara yang terpisah dan mengatakan sejumlah hukuman akan diterima lebih berat dari yang diperkirakan.

Negara Barat percaya bahwa Iran bertujuan menggunakan program pengayaan uraniumnya untuk membuat senjata atom yang telah Iran sangkal. AS dan Israel telah menyatakan segala pilihan berdasarkan meja perundingan mengenai ambisi nuklirnya, tegas Mullen kepada CNN.

Ketika ditanya mengenai kepercayaannya terhadap Teheran atas pernyataan bahwa program nuklirnya untuk tujuan damai, Mullen mengatakan "Saya tidak mempercayainya untuk sesaat".

"Pada kenyataannya, keterangan dan intelejen yang telah saya ketahui mengatakan hal itu sangat berlawanan," ujar dia.

"Iran masih sangat berniat untuk dapat mengembangkan persenjataan nuklir, termasuk memproduksinya serta menggunakannya pada peluru kendali untuk dapat digunakan oleh mereka" tambah Mullen dalam salinan wawancara yang direkam pada 24 November oleh CNN.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010