Semarang (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang.
"Meskipun puncak musim penghujan pada bulan Januari-Februari 2011, masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrim seperti hujan lebat yang dapat mengakibatkan genangan terutama di daerah langganan banjir," kata petugas prakiraan cuaca BMKG Jateng, Reni Kraningtyas, di Semarang, Sabtu.
Reni menjelaskan jika dilihat dari awal November hingga tanggal 26 November 2010 tercatat di Kota Semarang curah hujan mencapai sekitar 200 milimeter, bahkan khusus daerah Mijen lebih dari 300 milimeter.
"Daerah Mijen merupakan daerah pegunungan, sehingga pertumbuhan awannya lebih banyak," katanya.
Di kawasan pegunungan, sesuai topografinya yang tinggi, maka ada kenaikan secara orografis dan terbentuknya awan lebih banyak dan tebal sehingga peluang hujan lebih banyak.
Sementara di kawasan pantai, pertumbuhan awan terpecah secara horisontal sehingga peluang hujan lebih rendah dibandingkan daerah pegunungan.
Dalam beberapa hari ke depan, lanjut Reni, peluang untuk hujan memang tidak terjadi setiap hari, masih ada hari cerah dan berawan.
"Jadi tidak berhari-hari hujan. Akan tetapi, masih ada matahari. Saat ini sudah musim barat, akan tetapi angin barat belum dominan," katanya.
Saat ini arah angin masih dari barat laut sampai utara pada siang hari dan biasanya pada sore dan malam hari angin dari tenggara sampai selatan. Arah angin barat membawa udara basah sehingga menjadikan peluang hujan lebih banyak.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010