Jakarta (ANTARA) - Adyos Astan memastikan tiket babak 16 besar cabang olahraga para-tenis meja Paralimpiade Tokyo setelah meraih kemenangan pertama pada laga kedua Grup A kelas 4 melawan Rafal Lis asal Polandia di meja tujuh Tokyo Metropolitan Gymnasium, Kamis.
Meski tak mudah, wakil Indonesia tampil lebih percaya diri hingga akhirnya memenangi pertandingan dengan skor 3-1 (11-5, 12-10, 11-13, 11-8) dalam durasi 29 menit.
Mengawali pertandingan, Adyos Astan langsung tancap gas. Dia memenangi gim pertama 11-5 dalam waktu empat menit.
Baca juga: Komet dan Adyos diharapkan tampil lebih "pede" pada laga kedua
Namun pada gim kedua, Rafal Lis memberikan perlawanan. Adyos Astan sempat kewalahan sebelum akhirnya mampu menutup gim kedua berdurasi enam menit dengan kemenangan 12-10.
Pada gim ketiga, atlet Merah Putih gagal mempertahankan konsistensi. Sebaliknya, Rafal Lis mampu membalikkan keadaan. Hingga akhirnya, Adyos Astan kehilangan gim ketiga berdurasi sembilan menit dengan skor 11-13.
Dengan demikian, pertandingan pun berlanjut ke gim keempat. Pada kesempatan ini, Adyos Astan mampu kembali menjaga permainan dengan memastikan kemenangan 11-8 dalam durasi lima menit.
Baca juga: David Jacobs pastikan tiket perempat final Paralimpiade Tokyo 2020
Hasil ini menempatkan Adyos Astan di posisi kedua Grup A kelas 4 dengan satu kali menang dan satu kalah.
Kemarin, Adyos Astan harus mengakui kehebatan unggulan pertama asal Turki Abdullah Ozturk yang juga menjadi juara Grup A kelas 4 usai kalah dengan skor 1-3 (8-11, 11-6, 3-11, 7-11).
Babak 16 besar kelas 4 dijadwalkan akan bergulir pada Jumat (27/8). Setelah itu berlanjut ke perempat final pada sore harinya.
Satu hari setelah itu atau tepatnya pada Sabtu (28/8) akan bergulir partai semifinal atau perebutan perunggu. Adapun final atau perebutan emas cabang olahraga para-tenis meja kelas 4 dijadwalkan begulir pada Senin (30/8).
Baca juga: Komet Akbar menelan kekalahan pertama di Paralimpiade Tokyo
Baca juga: Natalia Partyka tak puas hanya dengan empat emas Paralimpiade
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021