Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan pihaknya menargetkan digitalisasi 158.000 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga tahun 2023 mendatang.
“Dalam kurun waktu tersebut akan terbentuk sebuah ekosistem UMKM SMESCO yang memiliki kekuatan ekonomi digital unggul,” ujar dia dalam konferensi pers secara virtual bersama Kementerian Koperasi dan UKM sebagaimana tertera dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 telah menjadi momentum perubahan langgam bisnis di Indonesia.
Perubahan tersebut ditandai dengan beralihnya bisnis offline menuju bisnis digital yang dikenal juga sebagai fenomena kewirausahaan digital.
Sektor UMKM yang menjadi pilar terpenting bagi ekosistem ekonomi nasional dinyatakan menjadi kelompok usaha yang melakukan peralihan cara berbisnis begitu cepat menuju bisnis digital.
Baca juga: BI sebut pengguna QRIS dekati 9 juta, pengguna didominasi UMKM
Pelaku UMKM menguasai struktur usaha di Indonesia, mencapai 99 persen dari total pelaku usaha. Sektor ini telah berkontribusi 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan 97 persen terhadap penyerapan tenaga kerja yang terdampak pandemi.
Leonard memaparkan bahwa Smesco Indonesia memetakan pertumbuhan platform digital seperti e-commerce, ride hailing, dan pembayaran digital, telah membawa Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar dan tercepat di ASEAN kurun dua tahun ini.
Diperkirakan pada tahun 2025 nilai ekonomi digital Indonesia mampu mencapai lebih dari 130 miliar dolar AS.
Baca juga: Mendag optimistis 30 juta UMKM bakal masuk perdagangan digital 2023
Potensi besar ini disebut akan dimanfaatkan SMESCO memperluas akses pasar digital guna memperbaiki kesenjangan digital antar wilayah terutama bagi pelaku usaha mikro.
“SMESCO telah menuntaskan lima pilar pendekatan percepatan pemulihan ekonomi mikro yakni; platform digital untuk menjangkau pelanggan, platform digital untuk menjangkau pemasok, platform digital untuk back office, platform digital untuk analitic data dan platform digital untuk logistik,” tutur Leonard.
Keberadaan UMKM tersebut akan didukung dengan tujuh fasilitas layanan usaha, yakni Pusat Wastra Nusantara, Xpora, Fulfillment Center, Smesco Hub Timur, Smesco Labo, Pusat Layanan UKM dan Siren.id atau sebuah platform dropship dan re-seller yang dapat dimanfaatkan untuk membantu pemasaran produk UMKM.
Selanjutnya, ia menerangkan bahwa terciptanya sinergi antara UMKM, pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya bisa dipastikan membuat proses transformasi digital UMKM akan dapat berjalan sempurna. Sehingga, target pemerintah untuk memperbanyak UMKM berbasis digital dapat segera terwujud.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021