Jakarta (ANTARA) - Pantai Maju di Jakarta Utara menjadi daya tarik wisata olahraga bagi warga Ibu Kota dan daerah sekitarnya karena ditunjang fasilitas dengan didukung pemandangan Teluk Jakarta.
"Tempatnya bagus, sekalian olahraga juga wisata yang tak jauh rumah," kata pengunjung asal Pluit, Ukti Trisnayanti di Pantai Maju, Jakarta Utara, Kamis.
Pengunjung lainnya, yakni Santi Setiawan juga berolahraga bersama rekan-rekannya, menjajal jalur dengan panjang sekitar tiga kilometer.
Tak hanya berolahraga, ia juga berwisata kuliner di sekitar kawasan Pantai Maju karena saat ini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta sudah turun ke level tiga.
"Saya kalau mau berolahraga tidak perlu lebih jauh lagi, sekalian juga wisata kuliner di sekitar sini," kata Santi asal Karawaci, Tangerang itu.
Meski PPKM di Jakarta sudah turun ke level tiga dan sarana olahraga terbuka diizinkan buka, pengunjung tetap menerapkan protokol kesehatan seperti masker.
Beberapa petugas keamanan setempat juga mengingatkan pengunjung untuk melakukan protokol kesehatan selama berada di kawasan tersebut.
Baca juga: Hasil penataan kawasan Pantai Kita-Maju diperuntukan bagi masyarakat
Baca juga: ASN DKI sebut udara di pulau reklamasi lebih bersihKawasan baru hasil reklamasi itu menjadi salah satu tujuan warga untuk berolahraga di antaranya "jogging" dan bersepeda atau Jalan Sehat dan Sepeda Santai (Jalasena).
Selain itu, beberapa pengunjung juga jalan kaki bersama hewan peliharaan, menyusuri jalur di atas permukaan tanggul tersebut baik di sisi selatan dan utara
Untuk di sisi selatan, jalur tersebut memiliki lebar sekitar sembilan meter untuk dua ruas dengan marka pemisah antara pejalan kaki dan pesepeda.
Sedangkan di sisi utara, berada menurun di badan tanggul dengan lebar sekitar empat meter untuk pejalan kaki dan pesepeda.
Sembari berolahraga, warga juga menikmati pemandangan Teluk Jakarta dan hutan lindung Angke Kapuk yang dapat dilihat dari kawasan tersebut.
Adapun sepanjang tanggul untuk jalur olahraga itu dihiasi hamparan batu-batu dengan gelombang air laut yang tenang.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021