"Rahudman pernah berjanji membangun pasar induk ketika masih menjadi penjabat wali kota, namun belum juga direalisasikan meski kini dia sudah menjadi wali kota definitif," ujar anggota DPRD Sumatera Utara Brilian Moktar di Medan, Sabtu.
Menurut anggota dewan dari daerah pemilihan Kota Medan itu, para pedagang sayur dibiarkan berjualan di sejumlah tempat seperti di Jalan Seram I dan II, di Jalan Sutomo, di Jalan Veteran dan di Sei Kera.
Para pedagang sayur yang berjualan mulai tengah malam itu dinilai sudah meresahkan warga sekitar. "Wali kota harus segera memnuhi janjinya untuk menertibkan pedagang sayur ini, yakni dengan menyediakan pasar induk," ujarnya.
Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut itu mengatakan, Rahudman Harahap terlihat sangat peduli terhadap penataan kota ketika masih menjadi penjabat wali kota. Namun konsistensinya patut dipertanyakan ketika telah menjadi wali kota definitif.
"Ketika menjadi penjabat wali kota dia seperti sangat peduli dengan penataan kota dan sudah cukup banyak APBD yang dihabiskan untuk membenahi jalan-jalan atau mengorek parit. Tapi hasilnya nol besar, karena tidak adanya konsistensi," katanya.
Brilian Moktar berpendapat, cukup banyak tempat yang dapat dijadikan lokasi pasar induk, di antaranya di sekitar kawasan Terminal Pinang Baris.
"Kalau wali kota benar-benar ingin menjadikan Medan sebagai kota bisnis, maka pasar induk itu harus segera dibangun. Dananya bisa dimintakan melalui APBN dan APBD provinsi," katanya.
Menurut anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Sumut itu, tidak akan terlalu sulit menata Kota Medan sepanjang pemimpinnya ikhlas.
"Bagi saya, menata Kota Medan gampang asal kita ikhlas dalam memimpin. Yang penting kita mengerti persoalan dan mampu mencarikan solusinya," ujar Brilian Moktar. (ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010