Jakarta (ANTARA News) - PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) menargetkan produksi batu bara pada 2011 mencapai lima juta ton atau naik dari produksi selama ini yang sebesar 3,6 juta ton.

"Diprediksi 2011 produksi naik lima juta ton atau bahkan lebih cepat seiring datangnya alat-lat infrastuktur perseroan," kata Direktur Utama BRON, Samin Tan di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, kenaikan produksi ini seiring dengan penambahan dan kedatangan alat-alat infrastruktur seperti alat berat yang kan menunjang aktifitas perseroan ke depan.

PT Borneo Lumbung Energi & Metal pada Jumat (26/11) mencatatkan sahamnya atau "listing" dengan kode saham BORN di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas saham ke publik sebanyak 3.317.500.000 lembar.

Perseroan menetapkan harga saham perdananya sebesar Rp1.170 per saham. Adapun total dana yang akan diperoleh sebesar Rp3,881 triliun. Bertindak sebagai penjamin emisi (underwriter) IPO ini adalah PT CIMB Securities Indonesia.

Dana hasil IPO itu akan digunakan perseroan untuk ekspansi kapasitas produksi batu bara, melunasi sebagian utang, modal kerja anak usaha dan sisanya untuk modal Perseroan.

Di tempat yang sama, Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, saham perseroan dengan kode emiten BORN ini masih tercatat di papan pengembangan BEI.

Saham yang dicatatkan di BEI dibagi atas dua papan pencatatan, yakni papan utama dan papan pengembangan, dimana penempatan dari emiten dan calon emiten yang disetujui pencatatannya didasarkan pada pemenuhan persyaratan pencatatan awal pada masing-masing papan pencatatan.

Papan utama ditujukan untuk calon emiten atau emiten yang mempunyai "size" besar dan mempunyai rekam jejak yang baik.

Sementara papan pengembangan dimaksudkan untuk perusahaan yang belum dapat memenuhi persyaratan pencatatan di papan utama, termasuk perusahaan yang prospektif namun belum menghasilkan keuntungan.

Perusahaan yang sedang dalam penyehatan sehingga diharapkan pemulihan ekonomi nasional juga masuk dalam papan ini.

"Dari sisi persyaratan, Borneo memang baru bisa memenuhi persyaratan tercatat di papan pengembangan. Akan tetapi dari sisi perdagangan, tetap seperti biasa," jelas Ito.

Borneo Lumbung Energy tercatat sebagai emiten ke-18 sepanjang tahun ini atau anggota bursa ke-415 dengan nilai kapitalisasi sebesar Rp20,7 triliun.

(KR-ZMF/A023/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010