Bandarlampung (ANTARA News) - Jumlah bank yang beroperasi di seluruh wilayah Provinsi Lampung hingga triwulan tiga 2010 mencapai 32 bank, dengan 27 diantaranya merupakan bank umum swasta nasional.

Kemudian satu bank pembangunan daerah (BPD) dan empat bank persero, kata Pemimpin Bank Indonesia (BI) Bandarlampung, I Made Subaga Wirya, di Bandarlampung, Jumat.

Made yang didampingi Peneliti Ekonomi Muda Senior BI, Haryanto Papsa, dan Manajer Humasnya, Nunu Hendrawanto, menjelaskan, adapun jumlah kantor cabang bank umum sebanyak 48 unit.

Kantor itu tersebar di Kota Bandarlampung (35 unit), Kota Metro (2 unit), Lampung Tengah (4 unit), Lampung Selatan (1 unit), Lampung Utara (4 unit), Tanggamus (1 unit), dan luar Provinsi Lampung (1 unit).

Dari seluruh bank umum itu, jumlah Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang tersebar di seluruh wilayah Lampung sebanyak 291 buah, atau meningkat dibanding triwulan II 2010 (288 buah).

Pemimpin BI Bandarlampung itu juga menjelaskan bahwa aset bank umum di Provinsi Lampung meningkat signifikan sebesar 34,82 persen (qtq) dan 50,44 persen (yoy).

Pertumbuhan aset tersebut terjadi pada bank umum konvensional (BUK), maupun bank umum syariah (BUS) masing-masing sebesar 35,72 persen (qtq) dan 12,34 persen (qtq).

Secara tahunan, aset BUK meningkat dari Rp20,2 triliun pada triwulan III 2009 menjadi Rp30,2 triliun.

Sedangkan aset BUS meningkat dari Rp538,95 miliar pada triwulan III 2009 menjadi Rp1.007,5 miliar pada triwulan III 2010.

Pertumbuhan yang signifikan dari aset BUS ini terjadi akibat ekspansi perbankan syariah, sejalan dengan perkembangan perbankan syariah secara nasional.

Kemudian, berdasarkan wilayah kerjanya, mayoritas aset didominasi oleh bank umum di Bandarlampung, dengan pangsa sebesar 85,81 persen atau senilai Rp26,77 triliun.

Kemudian diikuti oleh Kabupaten Lampung Utara sebesar Rp1,87 triliun (5,99 persen), Metro sebesar Rp1,08 triliun (3,47 persen), Lampung Tengah sebesar Rp851 miliar (2,73 persen), Tanggamus sebesar Rp427,2 miliar (1,37 persen), Lampung Selatan sebesar Rp113,7 miliar (0,36 persen), dan Tulang Bawang sebesar Rp84,1 miliar (0,27 persen).

(M023/A023/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010