Jakarta (ANTARA News) - Politisi PDIP Puan Maharani terus terang mengatakan bahwa hubungan PDIP dengan Partai Demokrat tetap berjalan baik, bahkan makin mesra.

"Namanya juga lagi pacaran, makin lama makin mesra. Namun, bukan berarti PDIP akan masuk dalam kabinet yang tengah dipegang oleh Partai Demokrat," kata Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Hubungan antar-Lembaga itu usai pembukaan Rakornas PDIP Empat Bidang di Kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat siang.

Menurut putri Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri itu, adanya silaturahim dan komunikasi dengan Partai Demokrat adalah karena memang partainya membuka seluas-luasnya bersilaturahim untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Untuk kepentingan bangsa dan negara, kita dukung bersama kebijakan pemerintah. Namun, bukan berarti kami akan masuk dalam pemerintahan yang tengah dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," katanya.

Mencuatnya isu reshuffle dan disebut-sebut kader PDIP akan mengisi jabatan menteri, Puan mengatakan, untuk masuk dalam kabinet atau berkoalisi ada mekanismenya.

"Kalau ingin masuk karena keinginan pribadi, silahkan saja. Tapi, jangan bawa-bawa nama partai. Kita ada mekanisme yang harus diikuti kader. Jangan maunya sendiri," katanya.

Mengenai isu reshuffle, ia menyarankan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukannya segera bila penggantian menteri memang perlu.

"Kami tidak bisa ikut campur dalam urusan reshuffle karena reshuffle itu hak preogratif presiden. Namun, jika ada reshuffle ya monggo secepatnya, sehingga menteri yang sekarang tidak terombang-ambing dalam mengambil kebijakan," tuturnya.

Sementara Sekjen DP PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan, ketidakjelasan ada tidaknya reshuffle membuat para menteri "tersandera", sehingga kinerja meraka tidak fokus untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"Kalau memang menterinya tidak becus dalam bekerja, sebaiknya diganti saja. Presiden jangan terjebak dalam Setgab. Namun, PDIP tidak dalam posisi tertarik atau tidak. PDIP ingin agar pemerintah fokus dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat," katanya.

Menurut dia, PDIP tidak ingin menjadi bagian dari kekuasaan, tapi PDIP hanya sebagai partai penyeimbang.

(S037/A011/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010