Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia memperkirakan `potential lost` akibat pembatalan penerbangan -- menyusul kerusakan sistem maskapai itu -- mencapai Rp2 miliar.

Chief Finance Officer Garuda Indonesia Elisa Lumbantoruan di Jakarta, saat ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat mengatakan, biaya yang digunakan untuk penggantian tiket dan hotel penumpang sebesar Rp250 juta. Sementara kerugian akibat kerusakan sistem belum dapat dihitung oleh perseroan.

"Tapi kita tidak bisa dibilang rugi karena belum berangkat. Hingga Rabu kemarin ada 21 penerbangan yang mengalami pembatalan," ujarnya.

Sementara, Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar mengatakan, hingga Kamis (25/11) sistem telah pulih kembali. "Kemarin tidak ada pembatalan," jelasnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Garuda Indonesia memutuskan membatalkan 13 jadwal penerbangan Selasa (23/11) akibat belum pulihnya sistem mapping kru dengan nomor pesawat (i,- IOCS) yang dimiliki Garuda.

Selain membatalkan jadwal penerbangan, Garuda juga memutuskan menutup pemesanan tiket terhitung Senin lalu hingga Rabu (24/11).

Namun, Garuda tetap melayani pemesanan tiket yang sudah dipesan oleh penumpang sebelum terjadinya kesalahan sistem tersebut.
(KR-ZMF/S004)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010