Yogyakarta (ANTARA News) - Erupsi Gunung Merapi yang menimbulkan bencana besar merugikan sektor peternakan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sekitar Rp149 miliar.
"Kerugian sebesar itu belum termasuk yang dialami peternak jika dihitung dengan kandang ternak yang juga luluh lantak akibat diterjang awan panas Merapi," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Sleman Suwandi Azis, Kamis.
Menurut dia, kerugian terbesar dialami peternakan sapi khsususnya sapi perah khususnya di Kecamatan Cangkringan yang sebagian besar wilayahnya mengalami kerusakan parah akibat awan panas maupun lahar panas Gunung Merapi.
"Penggantian sapi yang mati sesuai dengan petunjuk dari pemerintah pusat akan diganti dengan sapi, tetapi penggantian baru akan dilakukan saat kondisi merapi sudah kembali normal. Jika diganti sekarang dikhawatirkan peternak tidak dapat mengurusi karena sebagian besar sudah tidak punya rumah lagi dan berada di pengungsian," katanya.
Ia mengatakan penggantian hewan ternak sejauh ini hanya dikhususkan untuk ternak sapi, sedangkan ternak kambing, unggas yang juga mati akibat erupsi merapi hingga saat ini belum ada kepastian akan mendapatkan ganti dari pemerintah.
"Sampai saat ini hanya ternak sapi yang akan diganti pemerintah, sedangkan ternak kambing atau unggas lainnya belum ada informasi akan diganti," katanya.
Suwandi mengatakan, sejak erupsi pertama sudah banyak para tengkulak yang masuk ke daerah rawan bencana Merapi untuk membeli sapi milik para korban erupsi merapi, bahkan sampai saat masih banyak juga yang datang untuk membeli sapi atau ternak lainnya. "Pemerintah juga siap untuk membeli ternak sapi milik peternak korban erupsi Merapi," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman Riyadi Martoyo berharap pelaksanaan pemusnahan bangkai ternak akibat erupsi Gunung Merapi dapat diselesaikan selama masa tanggap darurat yang ditetapkan berlangsung hingga 9 Desember 2010.
"Kami berharap pemusnahan bangkai ternak dengan jalan pembakaran ini bisa diselesaikan sebelum masa tanggap darurat berakhir," katanya di Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, pemusnahan bangkai ternak dengan jalan pembakaran merupakan jalan terbaik untuk mengeliminasi dampak negatif dari banyaknya ternak yang mati terkena erupsi Merapi sejak 26 Oktober 2010, karena seluruh kuman yang melekat di bangkai akan mati.
Sejumlah dampak negatif dari banyaknya bangkai ternak tersebut di antaranya adalah bau menyengat yang ditimbulkan, banyaknya lalat yang mengerubungi bangkai ternak serta penyakit-penyakit lain yang mungkin ditimbulkan.
Berdasarkan data yang diperoleh Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman, jumlah ternak khususnya sapi yang mati akibat terkena erupsi Gunung Merapi di wilayah tersebut adalah sebanyak 2.445 ekor.
"Sejak tiga hari lalu, kami dibantu lembaga swadaya masyarakat, BNPB dan juga tentara serta masyarakat dapat melakukan pembakaran sebanyak 221 bangkai sapi di Desa Umbulharjo dan 17 ekor bangkai sapi di Desa Kepuharjo," katanya.
Namun demikian, lanjut dia, tidak semua sapi yang mati akibat erupsi Gunung Merapi tersebut akan dimusnahkan dengan jalan dibakar karena sebagian besar sapi juga ada yang telah tertimbun material vulkanik.
Ia mengatakan petugas menemui sejumlah kendala dalam proses pembakaran bangkai ternak yang ditemui di lapanga,n di antaranya adalah sulitnya medan seperti banyaknya pohon yang roboh atau sapi tertimpa bangunan kandang yang rusak serta masih tidak menentunya aktivitas Gunung Merapi.
Tim Kerja Penanganan Kesehatan Ternak Korban Merapi Ida Tjahajati mengatakan bangkai-bangkai ternak yang dibakar tersebut terkadang tidak seluruhnya habis terbakar.
"Oleh karena itu, bangkai yang tidak habis terbakar tersebut perlu diberi probiotik untuk mempercepat proses pembusukan," ujar Ida menjelaskan.
Probiotik adalah sejenis bakteri yang mampu mempercepat proses pembusukan dan menghilangkan bau busuk dari bangkai.
Tanpa dibantu dengan pembakaran, lanjut dia, waktu yang dibutuhkan untuk membusukkan bangkai ternak secara alami adalah lebih dari empat pekan, namun dengan bantuan bakteri probiotik maka pembusukan akan lebih singkat yaitu sekitar satu pekan.
Namun demikian, Ida mengatakan, agar seluruh proses pemusnahan bangkai ternak ini dapat berjalan dengan cepat maka diperlukan koordinasi dari semua pihak yaitu berpartisipasi dalam melaksanakan pembakaran bangkai ternak.
"Jika ditemukan bangkai sapi, maka bisa langsung dibakar untuk kemudian melaporkan pembakaran tersebut kepada pihak terkait, sehingga proses pemusnahan bisa berlangsung cepat," katanya.
Selain di Kabupaten Sleman, lanjut dia, di Kabupaten Klaten khususnya di wilayah Balerante juga telah dilakukan pembakaran bangkai ternak sekitar 300 ekor.
Di Kabupaten Klaten jumlah sapi yang dilaporkan mati akibat letusan Gunung Merapi berjumlah 357 ekor, di Kabupaten Magelang 16 ekor, dan di Kabupaten Boyolali sebanyak 66 ekor.
Tanggap darurat diperpanjang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atas dasar kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah memutuskan untuk memperpanjang masa tanggap darurat bencana letusan Merapi hingga 9 Desember 2010.
"Perpanjangan masa tanggap darurat ini dilakukan mengingat status Gunung Merapi masih pada Level IV atau `Awas` dengan potensi ancaman awan panas dan lahar dingin masih cukup tinggi, apalagi cuaca akhir-akhir ini selalu hujan," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif di Posko BNPB di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, pengumuman perpanjangan masa tanggap darurat bencana letusan Gunung Merapi secara resmi akan diumumkan oleh gubernur kedua provinsi tersebut.
Sebelumnya, pemerintah menetapkan bahwa masa tanggap darurat bencana letusan Merapi di kedua provinsi itu adalah satu bulan, dimulai pada 26 Oktober dan berakhir pada 25 November 2010.
Terkait perpanjangan masa tanggap darurat tersebut, kata Syamsul BNPB akan tetap fokus pada penanganan pengungsi, khususnya dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar.
Berdasarkan data dari BNPB, jumlah total pengungsi di empat kabupaten sekitar Gunung Merapi, yaitu Kabupaten Sleman, Magelang, Klaten dan Boyolali adalah sekitar 111.000 orang yang tersebar di 707 titik pengungsian di DIY dan Jawa Tengah.
Sementara itu, untuk mengantisipasi adanya banjir lahar akibat penuhnya sungai-sungai berhulu di Gunung Merapi oleh endapan material vulkanik, pihaknya sudah bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk memperbaiki saluran air dan tanggul.
"Pembangunan hunian sementara sudah mulai berproses dan kami sudah menyiapkan program `cash for work` sebagai upaya untuk membantu masyarakat memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya," paparnya yang akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait persiapan memasuki masa rehabilitasi dan rekonstruksi.
Pemulihan korban Merapi
Palang Merah Indonesia (PMI) mendukung upaya pemulihan awal ribuan korban bencana erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan menyediakan air bersih.
"Kami menyediakan tandon air sebanyak 4.000 buah untuk memenuhi kebutuhan air bersih 4.000 kepala keluarga korban erupsi Merapi selama enam bulan ke depan," kata pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Budi Atmadi Adiputro, di Yogyakarta, Kamis.
Selain itu, menurut dia usai bertemu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X, PMI juga akan melakukan upaya pembersihan rumah yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi dan lingkungannya. "PMI akan mendistribusikan `sanitasi kit` yang terdiri atas cangkul dan sekop sebanyak 40.000 buah," katanya.
Ia mengatakan PMI juga akan melaksanakan pelayanan kepalangmerahan dengan sasaran 10.000 kepala keluarga berupa mobilisasi tim dokter dan tenaga kesehatan, serta pelayanan dukungan psikososial.
Selain itu, menurut dia, juga melakukan upaya pemulihan hubungan keluarga dan promosi kesehatan, dan pengurangan risiko bencana.
"Bantuan PMI untuk korban Merapi sudah dilaksanakan sejak 26 Oktober 2010 dengan kegiatan seperti mobilisasi dua kendaraan `hagglunds` untuk evakuasi korban bencana, distribuis air bersih, dan pelayanan kepalangmerahan," katanya.
Sultan mengatakan ketika Merapi aman dan pemerintah menyediakan "shelter" atau tempat hunian sementara bagi para korban, maka infrastruktur pendukung juga harus dibangun, seperti pasokan air bersih dan listrik."Begitu pula untuk kebutuhan makan sehari-hari, karena sumber pendapatan mereka sudah hancur," katanya.
Menurut dia, saat ini sedang dikaji kemungkinan relokasi penduduk tiga desa, yakni Kinahrejo, Kepuharjo, dan Glagahsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, agar wilayah tersebut bisa dilakukan reboisasi.
Oleh karena itu, lahan tersebut harus dibebaskan agar mereka tidak kembali ke daerah yang memang rawan bencana Merapi.
"Saya berharap Kementerian Kehutanan bisa membiayai ganti rugi bagi penduduk yang tanahnya akan direboisasi. Tujuannya agar mereka tidak kembali ke daerah bahaya," katanya.
Aman dikunjungi
Sejumlah objek wisata di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini masih aman untuk dikunjungi wisatawan.
"Pascaletusan Gunung Merapi, banyak wisatawan yang menanyakan, baik melalui email maupun per telepon tentang situasi Kota Yogyakarta. Kami perlu menjelaskan kepada mereka situasi terakhir Kota Yogyakarta," kata Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, Tazbir, Kamis.
Ia mengatakan aktivitas Gunung Merapi sampai kini masih berstatus "awas", tetapi kawasan bahaya telah diturunkan menjadi 10 kilometer dari puncak gunung untuk wilayah di sebelah barat Kali Boyong, dan 15 kilometer dari puncak gunung untuk wilayah timur Kali Boyong.
Menurut dia, Kota Yogyakarta termasuk zona aman karena terletak 40 km dari puncak Gunung Merapi.
Sedangkan sejumlah objek wisata di antaranya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Candi Prambanan, Candi Borobudur, Taman Sari, Kawasan Malioboro dan lain-lainnya berada di luar radius zona bahaya bencana Merapi, sehingga aman untuk dikunjungi wisatawan.
"Hanya saja kawasan wisata Kaliurang yang berada dalam jarak enam kilometer dari puncak Merapi, saat ini masih ditutup, dan belum bisa dikunjungi, karena masih dalam tahap pembersihan dan pembenahan," katanya.
Mengenai fasilitas penunjang pariwisata di wilayah DIY, ia mengatakan Bandara Adisutjipto sudah beroperasi normal sejak Sabtu 20 November 2010, demikian pula hotel, restoran maupun transportasi.
"Yang jelas aktivitas masyarakat di Yogyakarta sudah kembali normal. Jadi Yogyakarta tetap aman dan nyaman serta siap menyambut kedatangan wisatawan," kata Tazbir.
Sementara itu, kunjungan wisatawan ke Taman Pintar Yogyakarta pascaerupsi Gunung Merapi berangsur normal, dan diharapkan akan kembali normal pada awal Desember 2010.
"Sejak pertengahan November 2010, sudah terlihat adanya kecenderungan kenaikan jumlah kunjungan wisatawan, dan diharapkan meningkat secara bertahap hingga awal Desember nanti," kata Kepala Kantor Pengelola Taman Pintar Edy Heri Suasana, di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, jumlah kunjungan wisatawan ke Taman Pintar pada 13 November telah lebih dari 1.000 orang dan meningkat menjadi lebih dari 2.000 orang pada Minggu (14/11), sehingga menunjukkan adanya peningkatan.
Ia mengatakan pihaknya tetap optimistis target kunjungan wisatawan di Taman Pintar sebanyak satu juta pengunjung akan dapat dipenuhi. Hingga saat ini, jumlah pengunjung di Taman Pintar telah mencapai sekitar 919.000 orang.
Berdasarkan data pada Desember 2009, jumlah pengunjung pada bulan puncak kunjungan wisatawan mencapai 122.000 orang, sehingga dengan kondisi tersebut maka Edy tetap optimistis dapat memenuhi target kunjungan wisatawan pada 2010.
"Sudah banyak rombongan yang mendaftar untuk bisa berkunjung ke Taman Pintar pada akhir November dan Desember 2010," katanya.
Pada pertengahan Desember nanti, Taman Pintar akan menambah lima wahana baru yaitu, teknologi telekomunikasi, pengolahan air, "city planning", zona nambahi, dan "magic step".
Khusus untuk zona nambahi dan "magic step", Taman Pintar mengeluarkan dana masing-masing Rp40 juta dan Rp36 juta, sedang untuk tiga wahana lainnya, Taman Pintar mendapatkan bantuan dari pihak ketiga yaitu dari perusahaan telekomunikasi Axiata, Danone Aqua dan Kementerian Pekerjaan Umum.
Sejumlah kegiatan juga akan digelar oleh Taman Pintar untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di antaranya pentas seni dan pekan kreativitas.
Sementara itu, dalam program tiket gratis untuk pengungsi telah dimanfaatkan oleh 14 kelompok, total sebanyak 826 orang. Program pemberian tiket gratis bagi pengungsi tersebut akan berlaku hingga 30 November 2010.
Sebelumnya, Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY) Deddy Pranowo Eryono mengatakan sejak akhir pekan lalu tingkat okupansi hotel di Yogyakarta mulai menunjukkan peningkatan, seiring dengan dibukanya Bandara Adisutjipto.
"Okupansi hotel berbintang sudah meningkat sekitar 10 persen, sehingga kini okupansinya 25-30 persen dan hotel melati lima persen menjadi 10-20 persen," katanya.
Peningkatan kunjungan wisatawan ke Yogyakarta tersebut, lanjut dia, masih didominasi oleh wisatawan nusantara yang mengalami peningkatan 10 persen sehingga pihaknya optimistis akan ada kenaikan hingga akhir tahun.
Pada musim liburan akhir tahun, Deddy optimistis tingkat hunian hotel di Yogyakarta bisa mencapai 70 persen, terlebih masih ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan pada akhir tahun.
Finalis "Miss Earth" kunjungi pengungsi
Sebanyak enam finalis "Miss Indonesia Earth 2010", Kamis mengunjungi pengungsi korban bencana letusan Gunung Merapi yang ditampung di Stadion Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
Enam Putri Bumi Indonesia itu, tiba di Stadion Maguwoharjo dengan didampingi anggota Komisi VIII DPR Inggrid Kansil yang juga istri Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan. Mereka langsung menuju ke sekolah pintar Merapi.
Selain itu, mereka juga berkesempatan menanam pohon Sawo Filipina yang diberi nama "Pohon Perdamaian" yang menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan.
Setelah menanam pohon , para finalis "Miss Indonesia Earth 2010" kembali mengunjungi para pengungsi yang telah berkumpul di sekolah pintar.
Para pengungsi yang mayoritas ibu-ibu tersebut antusias mengikuti berbagai kegiatan yang digelar seperti menyulam dan membuat kristik.
Alat-alat itu dibawa oleh rombongan tersebut untuk memfasilitasi pengungsi yang ingin kembali beraktivitas. "Kami juga membawa buku-buku yang nanti bisa dipergunakan pengungsi, diharapkan ibu-ibu di sini tetap berkarya dan segera kembali bangkit dengan berbagai aktifitas," kata Inggrid.
Ia mengatakan pihaknya akan membantu memfasilitasi proses produktif tersebut, termasuk membantu promosi ke berbagai daerah.
"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan tambahan keterampilan bagi ibu-ibu di sini, kami pun siap membantu mempromosikannya hasil karya pengungsi," katanya.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi atas perhatian yang diberikan kepada pengungsi dan diharapkan kondisi segera kembali normal dan pengungsi bisa beraktifitas dan membangun hidupnya lagi.
Pemkab Kutai Kertanegara
Pemerintah Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, menyerahkan bantuan uang senilai Rp2 miliar untuk penanganan korban bencana erupsi Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Uang sebesar itu dikumpulkan melalui acara `malam amal` yang diikuti para pengusaha di Kutai Kartanegara beberapa waktu yang lalu," kata Bupati Kutai Kertanegara Rita Widyasari, di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia saat menyerahkan bantuan kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X, pihaknya prihatin melihat berita di televisi dan koran tentang bencana Merapi.
"Kami kemudian mengadakan acara `malam amal` dan terkumpul uang sebesar Rp4,081 miliar. Kami serahkan untuk DIY Rp2 miliar, Jawa Tengah Rp1,5 miliar, dan Mentawai Rp581 juta," katanya.
Ia mengatakan pihaknya memahami kebutuhan anggaran untuk pemulihan infrastruktur pascabencana sangat besar, sehingga diharapkan bantuan tersebut dapat bermanfaat dan meringankan beban korban Merapi.
Sultan mengatakan pihaknya atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, dan korban Merapi menyampaikan terima kasih atas kepedulian masyarakat Kutai Kertanegara.
Menurut dia, untuk pemulihan infrastruktur, termasuk pembangunan "shelter" atau tempat hunian sementara bagi korban Merapi memang membutuhkan biaya yang sangat besar.
Untuk korban Merapi dari tiga desa yang hancur terkena erupsi gunung tersebut akan dibangun sekitar 2.500 "shelter". Ketiga desa itu adalah Kinahrejo, Kepuharjo, dan Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman.
"Selain itu, juga untuk kebutuhan infrastruktur lain dan membantu kehidupan mereka setelah menempati `shelter`, karena mereka belum mendapatkan penghasilan akibat sumber perekonomian yang hancur," katanya.
Pada penyerahan bantuan tersebut Rita didampingi Ketua DPRD Kutai Kartanegara Salehudin, Kepala Kesbanglinmas Damarsyah, dan Kepala Bagian Humas Sri Wahyuni.
Tidak ada penumpukan bantuan
PT Kereta Api Daerah Operasional VI Yogyakarta menyatakan bahwa tidak ada lagi penumpukan paket bantuan untuk pengungsi korban letusan Gunung Merapi yang berada di Stasiun Tugu.
"Bantuan sudah didistribusikan, dan kondisi di Stasiun Tugu sudah mulai tidak dipenuhi oleh bantuan yang datang dengan menggunakan fasilitas paket gratis yang ditawarkan PT KA," kata Kepala Humas PT KA Daerah Operasional (Daop) VI Yogyakarta Eko Budiyanto di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, paket bantuan yang masih berada di Stasiun Tugu hingga Rabu (24/11) pukul 22.00 WIB adalah 72 koli dan 200 dus pakaian, 182 dus makanan atau bahan-bahan kebutuhan pokok serta 71 dus berisi bantuan seperti peralatan mandi dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
Eko mengatakan, pihaknya tidak dapat mendistribusikan bantuan tersebut, karena di paket bantuan tersebut sudah bertuliskan nama dan alamat penerima.
PT KA, lanjut dia, sudah melakukan pemberitahuan kepada penerima yang tertulis di dalam paket dan apabila dalam waktu tiga hari paket barang tersebut tidak diambil, maka PT KA akan menyerahkannya ke posko umum.
"Pada pertengahan November, yaitu pada 13-15 November memang ada banyak bantuan yang datang ke Stasiun Tugu, hingga mencapai lebih dari 1.000 koli dan 2.000 dus, tetapi kini kondisi tersebut sudah tidak dijumpai lagi," papar Eko.
Khusus untuk paket yang ditujukan kepada Posko PT KA, lanjut Eko, paket tersebut sudah langsung didistribusikan kepada pengungsi, seperti ke Magelang, Klaten dan Boyolali.
Selain menggratiskan biaya pengangkutan paket bantuan untuk pengungsi, PT KA juga memberikan tiket kereta ekonomi gratis untuk pengungsi Merapi.
Sejak dibuka pada Minggu (7/11), jumlah pengguna kereta api ekonomi yang diberangkatkan dari Stasiun Lempuyangan, Wates dan Klaten tersebut telah tercatat sebanyak 462 orang.
"Tujuannya seperti Bogor atau Bandung. Biasanya mereka diminta keluarganya untuk tinggal di kota-kota tersebut agar terhindar dari bahaya letusan Gunung Merapi," ujarnya menambahkan.
Calon penumpang harus menyerahkan fotokopi kartu identitas resmi yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan tinggal di kawasan rawan bencana Merapi, untuk bisa memperoleh tiket gratis tersebut.
"Program tiket kereta ekonomi gratis dan juga pengangkutan paket bantuan gratis tersebut akan diberlakukan hingga 30 November," lanjutnya.
Diberi dispensasi
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan dispensasi kepada para korban bencana letusan Gunung Merapi mendaftar calon pegawai negeri sipil 2010.
"Dispensasi yang diberikan panitia kepada para pelamar korban bencana letusan Gunung Merapi, yaitu jika ada persyaratan yang kurang, maka bisa disusulkan," kata Kepala BKD Kabupaten Sleman Iswoyo Hadiwarno, Kamis.
Menurut dia, pendaftar calon pegawai negeri sipil di Kabupaten Sleman melalui registrasi "online" hingga Rabu (24/11) tercatat sebanyak 5.000 orang.
"Dari 5.000 peserta yang mendaftar `online` tersebut yang telah mendaftarkan atau menyerahkan berkas lamaran ke Tim Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Sleman sampai hari ini (Kamis 25/11) sebanyak 3.457 peserta," katanya.
Ia mengatakan pendaftaran atau penyerahan berkas lamaran CPNS di Kabupaten Sleman ditutup pada Jumat 26 November 2010 pukul 11.00 WIB.
"Pengumuman seleksi administrasi pada 30 Nopember, sedangkan pengambilan kartu ujian 1 Desemebre 2010 dan 2 Desember Desember 2010. Ujian tertulis akan dilaksanakan pada 5 Desember 2010," katanya.
Iswoyo mengimbau para peserta yang telah mendaftar secara "online" agar segera melengkapi persyaratan dan menyerahkan ke BKD Sleman.
"Kami mengharapkan para pelamar agar sebelum memasukkan berkasnya memeriksa dengan teliti segala persyaratan yang harus dipenuhi. Jangan sampai terjadi peserta gugur atau tidak lulus pendaftaran CPNS hanya karena syarat administrasi yang tidak lengkap. Untuk keterangan lebih lengkap dapat menghubungi tempat pendaftaran di bagian informasi pendaftaran CPNS Kabupaten Sleman di kantor BKD Kabupaten Sleman," katanya.
Ia mengatakan sampai saat ini formasi yang belum ada pendaftar adalah formasi arsiparis yang berjumlah satu formasi. Dengan kualifikasi pendidikan S1 kearsipan.
"Pendaftaran CPNS tidak dipungut biaya apa pun, kami meminta kepada masyarakat dan khususnya para pelamar untuk tidak percaya dengan oknum yang menjanjikan dapat memasukkan sebagai CPNS dengan membayar sejumlah uang. Bila ada orang yang menjanjikan dapat memasukkan sebagai CPNS adalah penipuan," katanya.(V001*E013*B015*H008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010