Jakarta (ANTARA) - Kantor Staf Presiden (KSP) menemukan fakta terjadinya antrean panjang truk di Pelabuhan Merak, Banten, akibat pemeriksaan dokumen COVID-19 yang dilakukan secara manual.

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu, Tenaga Ahli KSP Fajrimei A. Gofar menyampaikan sistem penanganan COVID-19 berbasis teknologi di Pelabuhan Merak belum berjalan maksimal.

"KSP menemukan masalah terbesar adalah tingkat literasi digital pengguna jasa transportasi penyeberangan masih rendah. Belum lagi akses internet yang terbatas," ujar Gofar.

Gofar mengatakan KSP akan mendorong penguatan literasi digital di Pelabuhan Merak. Menurutnya, perlu dilakukan edukasi dan pendampingan bagi para sopir truk.

Baca juga: KSP: Meski tak mudah, pemerintah komitmen kembangkan mobil listrik

Kementerian Perhubungan mewajibkan setiap penumpang jasa penyeberangan untuk menunjukkan dokumen vaksinasi dosis pertama dan memperlihatkan hasil tes antigen sebagai syarat melakukan penyeberangan laut.

Pemerintah juga sudah melakukan integrasi antara aplikasi Ferizy (layanan tiket berbasis online) dengan aplikasi Peduli Lindungi guna memastikan keaslian dokumen vaksin dan antigen.

Namun sistem berbasis teknologi ini belum berjalan optimal di Pelabuhan Merak. Sebagian besar pengemudi truk logistik Jawa-Sumatera belum memiliki kecakapan dalam mengakses internet dari telepon selularnya.

Akibatnya mereka lebih banyak yang memilih layanan tiket dan dokumen berbasis manual.

Baca juga: KSP dorong percepatan pembangunan dermaga Lantamal VI Makassar

Pemeriksaan kelengkapan dokumen antigen secara manual ini menyebabkan antrean panjang.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Provinsi Banten Hanjar Dwi Antoro mengatakan petugas dengan jumlah terbatas membutuhkan waktu hingga tujuh menit untuk setiap kali pemeriksaan.

“Kami kesulitan melakukan verifikasi surat antigen pengemudi truk karena personel kami terbatas. Antrean jadi panjang,” kata Hanjar Dwi Antoro.

Meskipun demikian, dia mengatakan prosedur penanganan COVID-19 di Pelabuhan Merak terus dijalankan secara ketat dan berkelanjutan.

Baca juga: KSP: PP Perlindungan Khusus Bagi Anak didasari dua kebutuhan

Selain melakukan pemeriksaan dokumen, BPTD terus mengupayakan vaksinasi gratis di Pelabuhan Merak.

Hingga Selasa (24/8) tercatat sudah 1.450 orang di Pelabuhan Merak menerima vaksinasi gratis, termasuk para kru kapal. BPDT bersama TNI AL menargetkan vaksinasi bagi 2.000 orang calon penumpang dan masyarakat di Pelabuhan Merak.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021