Surabaya, 24/11 (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur (Jatim) siap mengirimkan peralatan kesehatan dan obat-obatan untuk membantu warga sekitar kawasan Gunung Bromo.
Kepala BPBD Jatim, Siswanto, di Surabaya, Rabu, mengatakan bahwa peralatan kesehatan dan obat-obatan itu akan ditempatkan di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, yang dianggap sebagai daerah aman dari ancaman letusan Gunung Bromo.
"Ada ambulans yang kami siagakan di kantor Kecamatan dan Koramil Sukapura. Peralatan itu sangat vital membantu warga sekitar Gunung Bromo," katanya.
Selain itu, BPBD juga menyiagakan 500 tenaga sukarelawan yang akan membantu warga mengungsi, kalau letusan Gunung Bromo benar-benar eksplosif.
BPBD juga telah membuat jalur evakuasi dan memasang rambu-rambu evakuasi untuk masyarakat di kawasan Gunung Bromo.
"Pembuatan jalur evakuasi dan pemasangan rambu-rambu evakuasi disesuaikan dengan peta daerah Gunung Bromo tersebut," katanya.
Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengirimkan beberapa ahli kegunungapian untuk memantau aktivitas vulkanik yang menjadi objek wisata andalan di Jatim itu.
Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jatim meminta kawasan pasir putih yang merupakan kaldera Gunung Bromo untuk dibebaskan dari segala aktivitas warga karena kawah Bromo mengeluarkan asap yang mengandung gas beracun.
"Asap belerang yang keluar dari kawah Gunung Bromo sangat membahayakan. Karena itu kawasan tersebut harus steril dari masyarakat," kata Kepala Bidang Geologi Dinas ESDM Jatim, Supardan.
Sebelumnya, Gubernur Jatim Soekarwo meminta masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Gunung Bromo tidak panik. Meskipun demikian, dia mengingatkan warga sekitar Bromo untuk meningkatkan kewaspadaannya dalam mengantisipasi letusan.
Gunung api berketinggian 2.329 meter dari permukaan laut tersebut berstatus Awas (level IV) sejak Selasa (23/11) pukul 15.40 WIB setelah terjadi gempa tremor secara terus-menerus dengan amplitudo maksimum 30 milimeter dan mengeluarkan asap putih setinggi 300 hingga 400 meter.
(T.M038/R010/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010