Klaten (ANTARA News) - Tiga anak kakak beradik, yang kehilangan kedua orang tuanya akibat menjadi korban erupsi Gunung Merapi, bakal menjadi anak asuh Ikatan Istri Pimpinan Badan Usaha Milik Negara (IIP BUMN).
Koordinator IIP BUMN yang juga istri Menteri BUMN, Lisa Abubakar Mustafa, di Klaten, Rabu, mengatakan ketiga anak asuh itu bernama Rizal Hakim (11), Arif Rahman (5), dan Taufik Rahman (3,5) yang hingga siang tadi masih menempati pos pengungsian sementara di Balai Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jateng.
Ketiga anak yatim piatu itu berasal dari Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, D.I. Yogyakarta.
"Rencana pengasuhan ketiga anak tersebut dicetuskan karena kedua orangtua mereka telah meninggal akibat erupsi Merapi dan mereka hanya tinggal dengan seorang nenek yang telah renta," katanya.
Pelaksanaan teknis pengasuhan, lanjut Lisa, masih akan dikoordinasikan dengan pihak Pemerintah Kabupaten Klaten maupun Kepala Desa Tlogo.
"Yang jelas kami akan mengupayakan pemenuhan kebutuhan pendidikan mereka dengan dana yang dihimpun secara nasional oleh IIP BUMN," kata dia.
Sementara itu, Kepala Desa Tlogo, Subarjo, menjelaskan Rizal, Arif, dan Taufik menjadi yatim piatu karena kedua orang tua mereka, Suroso dan Mariyam, meninggal dunia saat berusaha menyelamatkan diri dari kejaran awan panas Merapi.
"Orang tua mereka menggunakan sepeda motor untuk evakuasi diri sedangkan anak-anak dan nenek mereka menggunakan armada evakuasi," katanya.
Di pos pengungsian, jelas Subarjo, ketiganya dirawat oleh nenek mereka yakni Ny. Sumanto Budiyono.
"Nenek mereka sering bercerita bahwa anak-anak tersebut selalu mengajak pulang ke Cangkringan karena tidak mengetahui bahwa rumah mereka telah tersapu awan panas erupsi Merapi," katanya. (*)
(ANT-202/A030/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010