Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Brawijaya (UB) kembali menambah dua profesor dalam bidang ilmu berbeda yang dikukuhkan bersamaan di Gedung Widyaloka kampus setempat, Rabu.
Kedua profesor yang dikukuhkan Rektor UB Prof Dr Nuhfil Hanani tersebut adalah Dr. Ir. Budi Sugiarto Waloeya, MSP (FT) dan Dr. Sunaryo, S.Si., M.Si (MIPA).
Prof Budi Sugiarto dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Infrastruktur Perkotaan dan Prof Sunaryo sebagai guru besar bidang Ilmu Geofisika.
Prof Budi merupakan profesor ke-16 di Fakultas Teknik (FT), profesor aktif ke-196 di UB dan ke-283 dari seluruh profesor di UB. Sedangkan Prof Sunaryo merupakan profesor ke-25 di FMIPA dan ke-197 profesor aktif serta ke-284 dari seluruh profesor di kampus tersebut.
Baca juga: Universitas Brawijaya kembali kukuhkan dua profesor sekaligus
Baca juga: Universitas Brawijaya tambah dua profesor sekaligus
Dalam pidato ilmiah pengukuhan yang berjudul "Pengukuran Tingkat Pelayanan Jalan menggunakan Pendekatan Interaksi Model Tata Guna Lahan-Jaringan Jalan” itu, Prof Budi memaparkan model pengukuran itu bisa digunakan untuk mengetahui tingkat perkembangan tata guna lahan yang sudah berada di batas dan harus dikendalikan karena menyebabkan pelayanan jalanan yang buruk.
Penggunaan jalan ini sangat masif di wilayah perkotaan. Namun, sayangnya peningkatan infrastruktur termasuk jalan raya tidak sebanding dengan pertambahan penduduk, sehingga menimbulkan permasalahan.
"Kemacetan kerap kali muncul di wilayah perkotaan. Titik kemacetan ini terutama di ruas jalan utama penghubung antarkota," katanya.
Sementara itu, Prof Sunaryo dalam pidato ilmiah yang berjudul "Peranan Ilmu Geofisika dalam Mitigasi Bencana Alam" mengatakan Ilmu Geofisika merupakan alat untuk mengetahui informasi bawah permukaan bumi, sehingga memegang peranan penting dalam pemecahan masalah kebencanaan, lingkungan dan eksplorasi.
Ilmu Geofisika ini layaknya ultrasonografi (USG) bagi profesi seorang dokter, karena sejatinya ilmu ini mengetahui kondisi bawah permukaan bumi melalui pengukuran di permukaan bumi dengan menerapkan kaidah-kaidah ilmu fisika.
Penggunaan ilmu geofisika pada kebencanaan bisa dilakukan mulai dari upaya mitigasi pra-bencana.
"Sayangnya saat ini di negeri kita penanganan bencana masih banyak dilakukan pada tahapan tanggap darurat dan rehabilitasi (paskabencana)," ujarnya.*
Baca juga: Universitas Brawijaya kukuhkan dua profesor sekaligus
Baca juga: Universitas Brawijaya kukuhkan dua profesor di penghujung tahun 2020
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021