Tentu saja budaya di Indonesia juga tidak kalah universalnya, termasuk filosofi.

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI Beka Ulung Hapsara mengatakan lembaga tersebut memiliki kedekatan yang cukup baik dengan The National Human Rights Commission of Korea atau Komnas HAM Korea Selatan (Korsel).

"Lima tahun belakangan ini kami sering mengadakan kegiatan bersama di Korea Selatan terkait dengan pemajuan HAM," kata Beka Ulung Hapsara pada diskusi Tanggap Rasa: Belajar HAM dari Drama Korea secara virtual yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Indonesia terutama Komnas HAM tidak hanya dekat secara budaya, tetapi juga terkait dengan visi dan misi bersama bagaimana mewujudkan kota ramah hak asasi manusia di dua negara tersebut.

Hampir setiap tahun perwakilan Komnas HAM bersama sejumlah kepala daerah yang inovatif soal HAM mengunjungi Korea Selatan untuk mempresentasikan bagaimana kota dan kabupaten di Tanah Air memajukan atau ramah HAM kepada internasional.

Baca juga: 5 kasus hukum yang menarik dalam drama "Devil Judge"

Beka mengatakan bahwa Komnas HAM tidak hanya terbatas pada drama Korea saja dalam hal pemajuan dan kampanye HAM, tetapi jauh dari itu ke depan bisa beradaptasi dengan budaya-budaya di berbagai negara yang memiliki nilai-nilai universal.

"Tentu saja budaya di Indonesia juga tidak kalah universalnya, termasuk filosofi yang ada," katanya.

Ia berharap hubungan kedua negara yang sudah terjalin dengan baik terus terjaga, terutama berkaitan dengan pemajuan HAM.

Diskusi tanggap rasa belajar HAM dari drama Korea merupakan salah satu upaya dari Komnas HAM mengampanyekan tentang HAM kepada masyarakat.

Melalui cara tersebut, dia berharap masyarakat lebih mudah memahami, apalagi selama ini masyarakat banyak beranggapan pembahasan soal HAM tidak lepas dari kekerasan dan sebagainya.

"Kita promosikan terus HAM dengan cara-cara yang dekat dengan kita salah satunya melalui drama Korea," ujarnya.

Baca juga: Kata Song Hye Kyo soal drama terbaru "Now, We Are Breaking Up"

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021