Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyampaikan premi asuransi umum pada kuartal II 2021 tumbuh 2,05 persen menjadi Rp38,54 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp37,77 triliun.
"Di kuartal kedua asuransi umum masih tumbuh dan ini kelanjutan dari kuartal I kemarin yang juga tumbuh kecil 1,5 persen, sekarang 2,1 persen. Jadi memang secara umum asuransi umum itu melihat bagaimana perkembangan dari kegiatan perekonomian masyarakat dan Alhamdulillah di dua kuartal 2021 ini ternyata ekonomi masih bagus," kata Direktur Eksekutif AAUI Dody Dalimunthe saat jumpa pers di Jakarta, Rabu.
Selain itu, lanjut Dody, upaya pemerintah meningkatkan kegiatan ekonomi di tengah pandemi juga memberi kontribusi terhadap peningkatan premi asuransi umum, dengan kontributor dari total klaim asuransi umum masih bersumber pada tiga produk yaitu asuransi harta benda, asuransi kendaraan bermotor, dan asuransi kredit.
"Ini sama dengan posisi triwulan I kemarin, meski di kendaraan bermotor ada penurunan dibandingkan posisi yang sama tahun lalu," ujar Dody.
Berdasarkan data AAUI per kuartal II 2021, porsi premi per lini bisnis asuransi umum masih didominasi asuransi properti 29 persen, asuransi kendaraan bermotor 19 persen, dan asuransi kredit 15 persen.
Baca juga: Pendapatan premi asuransi umum turun 7 persen, pembayaran klaim naik
Asuransi properti menyumbang premi sebesar Rp10,97 triliun pada kuartal II 2021, tumbuh 16,1 persen dibandingkan kuartal II 2020 Rp9,45 triliun. Sedangkan asuransi kendaraan bermotor berkontribusi sebesar Rp7,4 triliun, turun 5,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp7,81 triliun. Sementara asuransi kredit menyumbang premi sebesar Rp5,87 triliun, naik 1,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp5,79 triliun.
"Untuk asuransi kredit, melihat perkembangan triwulan sebelumnya, membacanya memang harus hati-hati karena periode dari polis asuransi kredit ini berbeda dengan produk asuransi pada umumnya yang menggunakan annually. Tapi kalau asuransi kredit mengikuti periode kredit di kredit tersebut. Itu yang pasti akan lebih dari setahun kebanyakan, kecuali yang jangka pendek," kata Dody.
Dari sisi klaim, per Juni 2021 klaim di asuransi umum mencapai Rp13,69 triliun, turun 23,3 persen dari Juni 2020 lalu Rp17,86 triliun. Sedangkan porsi klaim per lini bisnis asuransi umum masih didominasi asuransi kendaraan bermotor 22 persen, asuransi properti 21 persen, dan asuransi kredit 19 persen.
Klaim di asuransi kendaraan bermotor mencapai Rp2,88 triliun pada kuartal II 2021, turun 27,5 persen dibandingkan kuartal II 2020 Rp3,97 triliun. Sedangkan klaim di asuransi properti sebesar Rp2,81 triliun, turun 23,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,66 triliun. Sementara klaim di asuransi kredit mencapai Rp2,48 triliun, turun 39,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp4,1 triliun.
Baca juga: OJK: Premi asuransi jiwa tumbuh minus 13,8 persen triwulan I 2020
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021