Gelombang laut berketinggian 3,5 meter itu juga berpeluang terjadi hingga Selatan Banten, kata analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika pada stasiun Meteorologi Fatmawati Soekarno Bengkulu Suparwi, Kamis.
Ia menjelaskan, tinggi gelombang laut di Barat Enggano itu akibat adanya pusat tekanan rendah di wilayah itu dan Samudra Hindia Barat Nias.
Hal itu terpantau dari citra satelit cuaca bahwa ada liputan awan dan hujan berada di sebagian Sumatra, Samudra Hindia Utara Aceh hingga Selatan Jawa.
Sementara angin di atas wilayah Bengkulu umumnya bertiup dari arah Barat sampai Timur laut dengan kecepatan berkisar 03 sampai dengan 17 knot atau rata-rata antara 05 hingga 30 km per jam.
Cuaca di Bengkulu dan sekitarnya masih dipengaruhi faktor-faktor lokal yaitu adanya angin laut pada pagi dan siang hari membawa uap air dari lautan menuju daratan akibat pemanasan.
Pemanasan tersebut juga memicu pertumbuhan awan, sehingga memberi peluang terjadi hujan disertai guntur pada sore hingga malam hari di wilayah Bengkulu, ujarnya.
Mengenai suhu udara di wilayah Bengkulu berpeluang terjadi antara 24 hingga 31 derajat celcius dan kelembabannya berkisar 65 sampai 98 persen.
Angin diperairan Bengkulu bertiup dari arah Barat hingga Timur laut dengan kecepatan antara 03 hingga 17 knots, dan tinggi gelombangnya berkisar 0,75 hingga 2,2 meter, tambahnya.
Para pengusaha kapal ikan di kawasan Pelabuha Pulau Baai Bengkulu sudah mengetahui bahwa gelombang laut di barat Enggano mencapai 3,5 meter.
"Kami mendapatkan informasi cuaca itu dari BMKG dan sudah diinstruksikan kepada anak buah kapal agar tidak menangkap ikan di wilayah Barat Enggano, ujar Ahong. (ANT/K004)
(T.Z005)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010