Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia(RI), Marty Natalegawa, mendesak Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) melakukan upaya maksimal untuk menahan diri guna mencegah terjadinya peningkatan ketegangan.
Menlu mengemukakan hal itu dalam pernyataan persnya di Jakarta, Rabu, terkait peningkatan ketegangan di Semenanjung Korea.
"Kami mengulangi kembali desakan kepada kedua pihak untuk melakukan upaya maksimal untuk menahan diri dan mencegah terjadinya peningkatan ketegangan," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia mengutuk setiap tindakan kekerasan tanpa dasar, yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang tercantum dalam Piagam PBB.
"Indonesia terus mengikuti dari dekat perkembangan yang terjadi di Semenanjung Korea dan dengan keprihatinan yang mendalam," kata Menlu.
Sebelumnya pada Selasa (23/11) Pemerintah Indonesia telah menyampaikan keprihatinan yang sangat mendalam atas terjadinya saling tembak antara Korea Utara dan Korea Selatan di Pulau Yeonpyeong yang telah mengakibatkan korban di kalangan sipil.
Pemerintah Indonesia mendesak kedua pihak untuk segera menghentikan permusuhan, melakukan upaya maksimal untuk menahan diri dan menghindari terjadinya peningkatan ketegangan.
Menlu RI menyatakan, Pemerintah Indonesia menggarisbawahi pentingnya dimulai kembali perundingan enam pihak --yang diikuti oleh Korea Utara, Korea Selatan, Rusia, China, Jepang dan AS-- untuk membahas seluruh aspek yang terkait dengan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.
Pada Selasa (23/11) Korea Utara melancarkan tembakan artileri ke Pulau Yeonpyeng di Korea Selatan yang mengakibatkan korban jiwa dan terbakarnya sejumlah bangunan. Kejadian itu memicu baku tembak antara kedua Korea seiring terjadinya peningkatan kewaspadaan antara militer kedua negara.
(T.G003/Z002/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010