Kuta (ANTARA News) - Carrefour di Jalan Sunset Road, Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu mendapat teror ancaman bom melalui layanan pesan singat (SMS), sehingga membuat pengunjung sempat panik, lari berhamburan keluar gedung bertingkat itu.
Pengunjung berhamburan keluar gedung dari tiga lantai pusat perbelanjaan dan lantai parkir kendaraan, saat petugas Polsek Kuta bersama Tim Gegana Polda Bali, melakukan penyisiran menyusul adanya ancaman bom tersebut sejak sekitar pukul 15.00 Wita.
Awalnya pengunjung yang masih berada di halaman gedung pertokoan tersebut terlebih dahulu berhamburan lari ke arah Jalan Sunset Road, saat aparat kepolisian datang melakukan penyisiran di seputar bangunan itu.
Kabar adanya ancaman teror bom yang segera menyebar, membuat para pengunjung di semua lantai segera menuju pintu keluar, sementara petugas terus melakukan penyisiran ke lantai pertama hingga lantai tiga pusat perbelanjaan.
Keributan dan kepanikan pengunjung yang berhamburan keluar dari kompleks pusat perbelanjaan itu, juga diwarnai hiruk-pikuk pembawa kendaraan yang juga bergegas untuk pergi.
Namun aparat kepolisian yang terus melakukan penyisiran di seluruh gedung, tak menemukan benda mencurigakan sesuai SMS dari peneror.
Berdasarkan informasi dari sumber polisi di lapangan, teror bom itu pertama kali diketahui setelah ada seseorang yang tidak dikenal mengirimkan sms dengan bunyi, "awas ada bom", ke nomor pelayanan pengaduan Carrefour Rabu pagi.
"Si peneror itu mengirim sms pukul 06.05 Wita, namun baru diketahui oleh pihak Carreffour pukul 14.15," kata salah seorang petugas kepolisian.
Pesan ancaman bom itu pertama kali diketahui oleh Amsar Aiba Hamid (33), yang bertugas di divisi manajer.
Setelah mengetahui ada SMS ancaman bom yang dikirim sejak pagi itu, pihak Carrefour kemudian melaporkan hal tersebut ke Polsek Kuta. Tim Gegana Polda Bali yang dikontak, segera tiba di lokasi.
"Tim gegana melakukan penyisiran dari dalam sampai keluar areal pusat perbelanjaan. Dari lantai satu sampai tiga, tetapi kami tidak menemukan benda mencurigakan," ujar seorang anggota tim.
Piha gegana juga sudah mengantongi nomor telepon seluler yang mengirimkan teror itu dan tengah dilacak.
"Nomor telepon seluler si peneror itu adalah 082166430757," imbuhnya.
Namun, beberapa kali dihubungi nomor tersebut tidak aktif.
"Nomornya sudah tidak aktif. Untuk penyelidikan lebih lanjut kami akan meminta bantuan tim cyber crime Polda Bali guna melacak siapa sejatinya pemilik nomor HP itu," ucap petugas.
Belum berhasil diperoleh keterangan dari Kapolsek Kuta AKP Gede Ganefo. Sementara Kabid Humas Polda Bali Kombes Gde Sugianyar juga masih mengikuti kunjungan Kapolda ke Jembrana.(T.ANT-262/T007/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010