Sekjen Analis Asosiasi Efek Indomesia (AAEI) Pardomuan Sihombing disela seminar mengenai peluang dan prospek investasi di Indonesia di Jakarta Rabu mengatakan, tren penguatan kinerja bursa saham domestik diproyeksikan akan terus berlanjut hingga tahun depan.
Momentum itu, katanya, sangat baik bagi perusahaan yang akan melakukan IPO seperti PT Garuda.
"Kehadiran saham-saham BUMN selalu menarik bagi kalangan investor dan hampir selalu menjadi primadona dan menopang pergerakan indeks di bursa saham domestik," katanya.
Ia menambahkan, minat investor terhadap saham-saham IPO masih terus berlanjut di pasar sekunder. Bahkan, saham-saham yang baru masuk bursa seperti saham PT Krakatau Steel (KS) menjadi primadona pada perdagangan beberapa pekan lalu.
Namun, lanjut dia, agar tidak terjadi kisruh yang terjadi pada saham PT Krakatau Steel diharapkan regulator beserta institusi terkait lebih transparan dalam pengalokasian jatah saham.
"Dengan lebih cepat IPO Garuda dilaksanakan, institusi dapat menunjukkan perbaikkan kinerja, seperti transparansi yang selama ini menjadi pembicaraan, selain itu perbanyak porsi saham untuk ritel," ujarnya.
Ketika ditanya mengenai pengaruh KS terhadap perusahaan yang IPO seperti perusahaan BUMN yakni PT Garuda, ia mengatakan, pengaruh kisruh KS tidak akan terpengaruh pada perusahaan yang akan melaksanakan IPO.
"Saat ini sentimen fundamental ekonomi dalam negeri positif, ditambah wacana Indonesia yang masuk kategori negara yang layak untuk investasi (investment grade) akan semakin banyak pemodal asing yang masuk untuk berinvestasi," katanya.
Secara terpisah analis Millenium Danathama Securities Ahmad Riyadi mengatakan, IPO Garuda diproyeksikan berprospek bagus dan dapat menambah kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) serta dapat mengundang lebih banyak investor untuk masuk bursa baik dalam negeri maupun luar negeri.
"IPO Garuda masih berprospek bagus, karena sebagai BUMN pastinya IPO itu ditunggu investor banyak," katanya.
Menurut rencana, IPO Garuda akan terealisasi pada kuartal I 2011. Perusahaan penerbangan plat merah itu akan melepas 30 persen saham, dari total 40 persen saham yang disetujui DPR.
Dana kemungkinan bisa diserap dalam IPO tersebut berkisar 300 juta dolar AS sampai 400 juta dolar AS.
(KR-ZMF/A023/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010