Sidoarjo (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Jawa Timur (Jatim), Soekarwo, meminta kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Bromo (2.329 mdpl) untuk tidak panik, menyusul adanya peningkatan aktivitas gunung api tersebut dari "Siaga" (Level III) menjadi "Awas" (Level IV).
Saat berada di Sidoarjo, Rabu, ia mengemukakan bahwa saat ini masyarakat yang ada di sekitar Gunung Bromo untuk tetap waspada dan tidak panik, menyusul adanya peningkatan status gunung api yang menjadi ikon pariwisata Jatim tersebut.
"Kami meminta supaya masyarakat yang ada di sekitar Gunung Bromo tidak ikut panik, karena sudah ada petugas yang melakukan pengawasan," ucapnya, usai memimpin gelar satuan tugas pengawasan ketenagakerjaan di lapangan Yon Arhanudse 8, Gedangan, Sidoarjo.
Ia mengemukakan, saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah memberangkatkan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) ke lokasi untuk melakukan langkah awal pengamanan.
Menurut dia, dari laporan yang diterima Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyebutkan radius tiga kilomter dari puncak Gunung Bromo sudah harus bebas dari aktivitas.
"Di lautan pasir seharusnya sudah bersih dari seluruh aktivitas supaya tidak menimbulkan korban kalau terjadi peningkatan aktivitas dari dalam Gunung Bromo," ujarnya menegaskan.
Gubernur menyebutkan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur saat ini juga telah melakukan skenario dua, yakni menambahkan radius aman sampai dengan enam kilometer dari puncak Gunung Bromo.
"Tapi saat ini, skenario dua tersebut masih belum ditetapkan, menunggu perkembangan yang ada di lapangan," tuturnya.
Lelaki yang akrab dipanggil Pak De Karwo ini mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga telah menyiapkan dua titik tempat pengungsian untuk menanggulangi kemungkinan terjadinya bencana alam.
"Dua titik tersebut berada di Kecamatan Sukapura yang merupakan kecamatan terdekat akses menuju Gunung Bromo dari Kota Probolinggo," katanya menjelaskan.
Ia menyebutkan, saat ini sebagian tim penanggulangan bencana Jatim yang berada di lokasi bencana Gunung Merapi, Yogyakarta sudah bergeser ke Gunung Bromo.
"Tim penanggulangan tersebut di antaranya dokter spesiasialis dan juga tim relawan yang bertugas untuk membantu korban bencana alam," demikian Pak De Karwo.
(T.ANT-074/C004/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010