Guangzhou (ANTARA News) - Ofisial atletik Bahrain membantah telah memaksa juara dunia 1500m Youssef Saad Kamel berlari di Asian Games, setelah atlet itu menyatakan ia sedang sakit.

Kamel, anak putera mantan juara dunia Kenya 800m, Billy Konchellah, kelihatan belari dengan payah dalam salah satu "heat", Senin, dan berada di urutan ke-18 dari 20 pelari yang ikut dalam dua "heat".

Kamel menyatakan penampilan yang buruk karena ofisial timnya memaksanya berlari, padahal ia sedang dalam kondisi cedera.

"Kaki kanan saya cedera Juni lalu. Saya katakan kepada ofisial bahwa saya tidak dapat berlari, tetapi mereka tidak mendengar saya. Mereka memaksa saya datang ke sini dan itulah sebabnya saya ada di sini," kata Kamel dengan nada berang.

"Saya tidak kecewa dengan kegagalan saya, tetapi kecewa karena mereka memaksa saya datang dalam keadaan cedera," katanya.

Tetapi, Lounes Madene, manajer teknik Asosiasi Atletik Bahrain, mengatakan tududah Kamel itu sama sekali tidak beralasan.

"Kami tidak pernah memaksanya ikut dalam perlombaan ini," kata Madene kepada harian Gulf Daily News.

"Setiap atlet memiliki kebebasan untuk berlomba atau tidak. Setiap atlet tahu kapasitas mereka," katanya.

"Dan bila Youssef benar-benar cedera sejak Juni, mengapa ia ikut dalam dua perlombaan pada musim panas ini?," katanya.

Kamel, yang mengaku mengalami cedera setelah mobilnya bertabrakan Juni, mengikuti dua perlombaan pada musim panas ini.

Ia mencetak angka 1:46,86 dan berada di urutan kesembilan pada lomba 800m di Stockholm Diamond League pada 6 Agustus, kemudian menoreh catatan 3:33,06 ketika berada di urutan keempat dalam lari 1500m di Rieti, Italia, pada 29 Agustus.

Tuduhan Kamel itu serta bantahan dari BAA kelihatannya akan mempertajam perang kata-kata antara kedua kubu itu.

Sebelum mengikuti kejuaraan dunia 2009 di Berlin, Kamel menuduh BAA menahan gaji dan bonusnya dan mengancam akan kembali menjadi warga negara Kenya.

Ia kemudian menarik ancamannya, kemudian meraih medali emas dalam lari 1500m dan perunggu di 800m pada lomba di ibukota Jerman itu.

Setelah mengalami pertandingan pahit di 1500m Minggu, Kamel juga mengancam ia akan berlari hanya di nomor 800m, kalau ia memang terpaksa ikut berlari.

"Tapi semua tergantung dari tim saya. Bila mereka memaksa saya berlari ya saya akan berlaga," katanya, "Tetapi saya tidak 100 persen yakin dapat berlari walau di nomor 800m, karena saya cedera."

Ketika mengikuti babak "heat" 1500m di urutan terakhir Senin, Kamel sama sekali tidak dalam kondisi bagus, seperti ketika ia meraih gelar dalam 800m di Asian Games 2006 di Doha.

Ketika berusaha tampil maksimal di final 300m, Kamel hanya mampu membuat catatan tiga menit 58,80 detik, berada di urutan ke-18 dari 20 starter pada dua "heat" itu.

Waktunya hampir 30 detik lebih buruk dari rekor Asian Games 3:29,14 yang disandang rekannya kelahiran Maroko, Rashid Ramzi, yang medalinya di 1500m Olimpiade Beijing dicoret karena positif menggunakan doping.
(A008/F005)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010