Jakarta (ANTARA) - Akademisi Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi menilai busana yang dikenakan Ketua DPR RI Puan Maharani pada sidang paripurna DPR sebagai apresiasi kepada Provinsi Bali

“Makna busana Puan itu, mengajak masyarakat Indonesia untuk mau divaksinasi, dan mempercepat vaksinasi seperti di Bali,” kata Ari dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Pengajar komunikasi politik itu menyatakan propinsi yang paling cepat mencapai target vaksinasi. Cakupan vaksinasi di Pulau Dewata tersebut itu di atas 90 persen.

Ari mengatakan vaksinasi oleh pemerintah adalah salah satu hal yang terus diawasi Puan sebagai pimpinan lembaga DPR yang mempunyai fungsi ‘checks and balances’.

"Kita tahu selama ini Puan memang concern dengan ketersediaan vaksin, pemerataan vaksin, bahkan mendorong adanya vaksin untuk anak di bawah 12 tahun," jelas Ari.

Baca juga: Alasan Puan Maharani pilih baju adat Bali saat sidang tahunan

Ari menilai busana dengan sentuhan Bali yang elegan ini adalah simbol optimisme bagi kebangkitan wisata, budaya, dan ekonomi Pulau Dewata setelah mencapai target vaksinasi.

“Puan ingin menyampaikan bahwa setelah semua daerah mencapai target vaksinasi dan herd immunity, kita optimis roda ekonomi yang mensejahterakan rakyat bisa berjalan lagi. Tidak cuma di Bali, tapi semua penjuru negeri,” kata Ari menjelaskan.

Menurut Ari, makna pakaian yang dikenakan Presiden Joko Widodo dan Puan Maharani di acara Sidang Tahunan MPR dan Pidato Kenegaraan itu saling melengkapi di saat pandemi sekarang ini.

"Dibalik makna simbolisasi baju dengan sentuhan budaya Indonesia yang dipakai ke dua tokoh ini menggambarkan rasa kebersamaan, keselarasan dan keterpaduan antara eksekutif dan legeslatif dalam menangani pandemi COVID-19," kata Ari.

Baca juga: Puan hadiri Sidang Tahunan gunakan pakaian adat Bali

Sementara itu, Pakar Busana Bali Anak Agung Ngurah Anom Mayun K Tenaya mengatakan pakaian yang dikenakan Ketua DPR RI, Puan Maharani pada sidang paripurna DPR RI 16 Agustus 2021 tampak indah dan anggun.

"Perancang busana yang dikenakan Puan Maharani pada upacara kenegaraan 16 Agustus 2021 layak diacungi jempol, berani melakukan improvisasi, sehingga terkesan anggun bagi pemakainya," kata Manyun.

Menurut dia, busana yang dikenakan politisi PDIP itu sebenarnya itu bukan Payas Agung. Karena di Bali, pakaian adat Payas Agung hanya boleh dikenakan saat pelaksanaan Upacara Manusa Yadnya Utama oleh kalangan tertentu.

"Yang dipakai Puan adalah busana modifikasi madya. Hasil modifikasi rias Bali, bukan pakaian adat," ujarnya.

Akademisi Prodi Fashion dari Institut Seni Indonesia Denpasar tersebut menjelaskan keberadaan pakaian Bali sangat erat kaitannya dengan budaya tata cara upacara di Bali.

Baca juga: Bukan Payas Agung, ini baju adat yang dikenakan Puan Maharani

Pewarta: Fauzi
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021