Tokyo (ANTARA News/AFP) - Saham Jepang dibuka lebih rendah pada Rabu, dengan indikator utama Bursa Efek Tokyo (TSE), indeks Nikkei kehilangan 172,65 poin atau 1,71 persen, menjadi 9.942,54 di menit-menit pertama perdagangan, setelah Wall Street merosot.
Saham-saham AS ditutup turun tajam tadi malam karena meningkatnya ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan dan kekhawatiran baru atas zona euro menambah ketakutan tentang ekonomi global.
Sebuah proyeksi suram oleh Bank Sentral AS atau Federal Reserve bahwa ekonomi AS akan tumbuh jauh lebih lambat dari perkiraan sebelumnya pada tahun depan, lebih lanjut menyentak perdagangan.
Saham blue-chip Dow Jones Industrial Average terperosok 142,21 poin (1,27 persen) menjadi ditutup pada 11.036,37. Indeks S&P 500, ukuran lebih luas dari pasar, kehilangan 17,11 poin (1,43 persen) menjadi 1.180,73.
Indeks komposit teknologi Nasdaq turun 37,07 poin (1,46 persen) menjadi 2.494,95.
Penurunan di Wall Street mengikuti langkah-langkah pasar saham di Eropa dan Asia.
Saham merosot di seluruh papan, dengan sektor energi dan industri paling menderita.
"Sentimen terus terkesima oleh berlanjutnya kekhawatiran utang zona euro, sedangkan laporan tentang pertempuran antara Korea Utara dan Korea Selatan telah memperburuk sentimen di Wall Street," kata analis di Charles Schwab.
Dalam salah satu insiden perbatasan paling serius sejak tahun 1950, Korea Utara menembakkan puluhan peluru meriam ke sekitar sebuah pulau Korea Selatan di dekat perbatasan Laut Kuning yang disengketakan, menewaskan dua marinir dan mengakibatkan puluhan rumah terbakar.
Sementara kekhawatiran terhadap ekonomi zona euro terus membebani perdagangan, karena Irlandia menghadapi gejolak politik lebih setelah Perdana Menteri Brian Cowen menyerukan untuk pemilihan umum lebih awal setelah menyetujui rencana bailout (dana talangan) internasional.
Para pedagang takut bahwa setelah Irlandia, ekonomi Eropa kecil lainnya akan memerlukan bantuan internasional untuk menghindari kebangkrutan. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010