Sebuah proyeksi suram oleh Bank Sntral AS atau Federal Reserve bahwa ekonomi AS akan tumbuh jauh lebih lambat dari perkiraan sebelumnya pada tahun depan, lebih lanjut menyentak perdagangan.
Saham blue-chip Dow Jones Industrial Average terperosok 142,21 poin (1,27 persen) menjadi ditutup pada 11.036,37. Indeks S&P 500, ukuran lebih luas dari pasar, kehilangan 17,11 poin (1,43 persen) menjadi 1.180,73.
Indeks komposit teknologi Nasdaq turun 37,07 poin (1,46 persen) menjadi 2.494,95.
Penurunan di Wall Street mengikuti langkah-langkah pasar saham di Eropa dan Asia.
Saham merosot di seluruh papan, dengan sektor energi dan industri paling menderita.
Saham Chevron dan Exxon Mobil masing-masing merosot 1,7 persen dan 1,2 persen, sedangkan saham pembuat alat berat Caterpillar dan General Electric keduanya kehilangan 1,7 persen.
Di antara beberapa yang menguat adalah pembuat komputer terbesar di dunia Hewlett-Packard, yang sahamnya naik 2,2 persen setelah melaporkan pendapatan lebih besar dari yang diharapkan pada Senin malam.
"Sentimen terus terkesima oleh berlanjutnya kekhawatiran utang zona euro, sedangkan laporan tentang pertempuran antara Korea Utara dan Korea Selatan telah memperburuk sentimen di Wall Street," kata analis di Charles Schwab.
Dalam salah satu insiden perbatasan paling serius sejak tahun 1950, Korea Utara menembakkan puluhan peluru meriam ke atas sekitar sebuah pulau Korea Selatan di dekat perbatasan Laut Kuning yang disengketakan, menewaskan dua marinir dan mengakibatkan puluhan rumah terbakar.
Sementara kekhawatiran terhadap ekonomi zona euro terus membebani perdagangan, karena Irlandia menghadapi gejolak lebih politik setelah Perdana Menteri Brian Cowen menyerukan untuk pemilihan umum lebih awal setelah menyetujui rencana bailout (dana talangan) internasional.
Para pedagang takut bahwa setelah Irlandia, ekonomi Eropa kecil lainnya akan memerlukan bantuan internasional untuk menghindari kebangkrutan.
Dan risalah dari pertemuan Fed pada November lalu di mana anggota memutuskan untuk memperbarui pembelian aset besar-besaran dalam upaya untuk meningkatkan perekonomian, menunjukkan bahwa
pertumbuhan akan menjadi sekitar setengah persentase poin kurang dari yang diperkirakan tahun ini dan pada 2011.
Prakiraan yang diajukan pada pertemuan menunjukkan bahwa prediksi pertumbuhan dipangkas menjadi 2,4-2,5 persen tahun ini dan 3,0-3,6 persen tahun depan.
Dan pengangguran tidak diperkirakan untuk naik di bawah 9,5 persen tahun ini dan 8,9 persen pada 2011, menurut risalah.
Perkiraan suram menyusul data yang menunjukkan ekonomi AS tumbuh sebesar 2,5 persen pada kuartal ketiga, pada tingkat yang jauh lebih cepat dari yang diperkirakan.
Departemen Perdagangan sebelumnya telah melaporkan produk domestik bruto naik 2,0 persen di kuartal ini.
Hasil pada obligasi Treasury 10-tahun turun menjadi 2,76 persen dari 2,81 persen pada Senin, sedangkan pada obligasi 30-tahun turun menjadi 4,17 persen dari 4,21 persen. Harga dan hasil obligasi bergerak berlawanan arah. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010