Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Pertahanan Keamanan dan Hubungan Internasional, Andreas H Pareira, mengatakan pihaknya mengharapkan Indonesia perlu berperan menengahi krisis di Semenanjung Korea.

"Aksi saling tembak antara pasukan Korea Utara (Korut) dan tentara Korea Selatan (Korsel) di Pulau seharusnya segera bisa dihentikan," kata mantan Anggota Komisi I DPR RI (bidang Luar Negeri dan Pertahanan) ini kepada ANTARA, di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan, kedua negara serumpun yang berseteru akibat warisan persaingan ideologi masa perang dingin tersebut seharusnya mengakiri konflik untuk membangun kembali perdamaian di kawasan Asia Pasifik.

"Rakyat ke dua negara perlu belajar dari pengalaman Jerman yang mampu mengakhiri konflik dan kembali dalam Jerman yang bersatu," tandas doktor hubungan internasional dan ilmu politik ini.


Inisiatif Megawati

Andreas Pareira lalu mengatakan pula, Indonesia sebagai negara sahabat kedua Korea perlu mengambil peran sebagai mediator.

"Yakni antar lain dengan, mengajak kedua negara untuk duduk di meja perundingan dan menghindari penggunaan kekerasan senjata sebaga alat penyelesaian konflik," tegasnya.

Ia kemudian menunjuk inisiatif yang pernah dilakukan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri untuk mendekati Korut dan mengajak dua Korea ke meja perundingan pada waktu krisis sebelumnya.

"Seharusnya langkah konkret yang positif berdasarkan konstitusi, yakni melaksanakan politik luar negeri RI yang bebas aktif, mestinya dilanjutkan oleh Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono," katanya.

Ini penting, demikian Andreas Pareira, demi stabilitas, perdamaian dan kerjasama pembangunan kawasan. (M036/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010