Washington (ANTARA News/AFP) - Ekonomi Amerika Serikat tumbuh sebesar 2,5 persen dalam kuartal ketiga, estimasi Departemen Perdagangan terbaru mengatakan pada Selasa, jauh lebih cepat daripada perkiraan pertama karena konsumen membuka dompet mereka.

Departemen sebelumnya melaporkan bahwa produk domestik bruto meningkat 2,0 persen pada periode dari Juli sampai September.

Kenaikan ini disebabkan belanja konsumen yang lebih tinggi, investasi bisnis, ekspor kuat dan pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi.

Impor yang melemah juga membantu mendorong kenaikan angka-angka.

Indikasi menguatnya belanja konsumen memberikan beberapa alasan untuk bersorak, setelah berbulan-bulan di mana pemulihan telah ditandai oleh keengganan warga Amerika untuk kembali ke cara pengeluaran tinggi mereka.

Pertumbuhan konsumsi pribadi direvisi naik menjadi 2,8 persen dari perkiraan sebelumnya 2,6 persen karena pembelian barang meningkat.

Namun di tengah upaya Federal Reserve untuk meningkatkan pemulihan yang lesu, masih ada rasa gentar.

"Ini jelas tidak cukup baik dalam konteks sebuah ekonomi yang akan mulai menanjak dari tingkat aktivitas yang sangat rendah, tetapi juga jauh lebih baik dari gambaran suram yang pejabat Fed telah lukiskan," kata Stephen Stanley dari Pierpont Securities.

Menurut Agustinus Faucher dari Moody`s Analytics "pemulihan berlanjut, tapi risiko resesi double-dip (ganda) tetap hampir satu dari tiga."

Namun, peningkatan tersebut sedikit lebih dari yang diharapkan oleh para ahli ekonomi dan menghentikan tren menurun dalam pertumbuhan PDB yang terlihat sejak awal tahun.

Tapi itu tidak akan cukup untuk mengurangi pengangguran yang tinggi, yang terus meneerus bertahan di dekat dua digit.

"Pertumbuhan ekonomi AS masih terlalu lambat untuk menurunkan pengangguran," kata Peter Morici, mantan kepala ekonom untuk Komisi Perdagangan Internasional AS. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010