Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial menjangkau anak yatim piatu, termasuk anak-anak yang kehilangan orang tua akibat pandemi COVID-19, dengan Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Anak.
Program ATENSI Anak meliputi layanan pemenuhan hak hidup layak, perawatan sosial dan/atau pengasuhan anak, dukungan bagi keluarga, terapi sosial psikologis, pelatihan vokasional dan kewirausahaan, bantuan sosial/asistensi sosial, dan dukungan aksesibilitas.
"Saya pastikan bahwa anak yatim, piatu, dan yatim piatu nanti akan kita bantu melalui Program ATENSI Anak. Dukungan yang kami berikan tidak hanya kebutuhan fisik, tetapi juga dukungan untuk psikososial anak, pengasuhan, dan keberlanjutan pendidikan mereka," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini di Jakarta, Selasa.
“Balai/Loka Rehabilitasi Sosial serta UPT di bawah Kementerian Sosial saat ini juga kami siapkan sebagai selter perlindungan anak dan keluarga korban COVID-19,” ia menambahkan.
Program ATENSI Anak, menurut Risma, menyasar anak-anak yang kehilangan orang tua akibat pandemi COVID-19 serta anak-anak yatim, piatu, dan yatim piatu binaan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dan anak-anak yang tinggal dalam keluarga tidak mampu.
Menurut data dalam Aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG), yang menghimpun data dari 3.914 LKSA, pada Mei 2021 ada 191.696 anak yang berada dalam binaan LKSA (panti asuhan/yayasan/balai) dan di antaranya ada 33.085 anak yatim, 7.160 anak piatu, dan 3.936 anak yatim piatu.
“Situasi yang dialami anak yatim, piatu, dan yatim piatu ini pastinya tidak mudah untuk mereka lalui, karena itu Kementerian Sosial terus berupaya untuk memastikan hak-hak anak tetap terpenuhi,” kata Menteri Sosial.
Oleh karena itu, Kementerian Sosial berusaha membantu anak-anak yang kehilangan orang tua melalui program-program bantuannya.
Menteri Sosial menjelaskan, program penanganan anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang dijalankan oleh Kementerian Sosial menyasar 4.043.622 anak yang terdiri atas 20.000 anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19, 45.000 anak dalam pengasuhan LKSA, dan 3.978.622 anak yang diasuh oleh keluarga tidak mampu.
Menurut dia, anggaran dana yang dibutuhkan untuk menangani anak yatim, piatu, dan yatim piatu kurang lebih Rp3,2 triliun dan Kementerian Sosial akan membahas penyediaan dana untuk keperluan tersebut dengan Kementerian Keuangan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Kementerian Sosial juga bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lain serta pemerintah daerah untuk memberikan bantuan kepada anak-anak yang kehilangan orang tua sesuai dengan kebutuhan mereka.
Baca juga:
Wali Kota Bogor siapkan bantuan untuk anak yatim piatu korban COVID-19
407 anak di Semarang kehilangan orang tua akibat COVID-19
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021