Raipur, India (ANTARA News) - Pasukan keamanan India pada Selasa menyatakan membunuh 25 tersangka gerilyawan Maois diduga di negara bagian tengah bergolak Chhattisgarh, sementara dua polisi tewas dalam ledakan ranjau terpisah.

"Sedikit-dikitnya 25 Maois tewas di desa Jagargunda dalam bakutembak sengit dengan pasukan keamanan," kata kepala polisi dalam gerakan menumpas Maois di Chhattisgarh, Ramniwas, yang hanya menggunakan satu nama, kepada kantor berita Prancis AFP.

Sekitar 500 polisi dan paramiliter menyerang sekelompok hingga 200 tersangka Maois, yang berkumpul untuk pertemuan di desa kabupaten Dantewada, lebih dari 600 kilometer selatan ibukota negara bagian itu, Raipur, kata sumber polisi setempat kepada AFP.

Di kubu lain pemberontak negara bagian itu, kebupaten Bijapur, ranjau meledakkan kendaraan polisi, membunuh dua anggota paramiliter, kata polisi setempat, Rajbhanu, kepada AFP.

Gerilyawan Maois terlarang yang menguasai hutan lebat di Dantewada dituduh membunuh 125 polisi dan tentara dalam tiga serangan terpisah di negara bagian India tengah itu sejak April, kata data resmi.

Hampir 1.000 orang, termasuk 577 warga, tewas dalam 10 bulan pertama 2010 akibat kekerasan terkait pemberontakan Maois di India, kata pemerintah pada awal bulan ini.

Pihak berwenang pada tahun lalu melancarkan serangan untuk mengatasi pemberontakan itu, yang menyebar ke 15 dari 20 negara bagian India dan digambarkan Perdana Menteri Manmohan Singh sebagai ancaman terbesar keamanan dalam negeri negara tersebut.

Gerakan itu, yang dimulai pada 1967, memanfaatkan sengketa tanah, kekejian polisi dan korupsi serta terkuat di daerah paling miskin dan paling tertinggal di India, banyak di antaranya kaya sumber alam.

Serangan Maois meningkat sejak pemerintah melancarkan serangan keamanan pada tahun lalu, yang melibatkan puluhribuan polisi dan paramiliter.

Pemberontak itu berjuang puluhan tahun melawan kekuasaan negara dan pemerintah pusat, menarik dukungan dari kelompok suku dan petani tak bertanah, yang ditinggalkan kemajuan ekonomi negara itu.

Gerakan Maois dimulai pada 1967 di Bengali barat dan kemudian menyebar ke 20 dari 29 negara bagian India.

Lebih dari 200 petugas keamanan tewas dalam bentrok dengan pemberontak dalam enam bulan pertama tahun ini di berbagai negara bagian.

Lima bocah dan dua orang dewasa tewas di India pada Minggu sesudah bom, yang ditanam pemberontak Maois, meledak di negara bagian Bihar, India timur, saat tempat pemungutan suara untuk pemilihan umum daerah ditutup, kata polisi.

Gerilyawan sayap kiri itu menempatkan bom di dalam tabung gas masak di kabupaten Aurangabad, 130 kilometer di selatan kota Patna, untuk menghentikan pemungutan suara bagi dewan negara bagian, yang berakhir pada Sabtu, kata petugas.

Pemilihan umum di negara bagian Bihar memiliki sejarah kekerasan, namun pada umumnya berlangsung damai selama sebulan pemungutan suara, yang dimulai 21 Oktober.

Lima polisi tewas dan satu terluka sesudah pemberontak Maois meledakkan ranjau atas ronda keamanan pada akhir Oktober di Sheohar di negara bagian Bihar, India timur.

Neelmani, direktur jenderal polisi Bihar, mengatakan bahwa polisi melancarkan gerakan untuk menangkap tersangka pemberontak Maois tersebut.

Reuters/B002/Z002

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010