Yogyakarta (ANTARA News) - Hujan sore hari di Gunung Merapi mengakibatkan beberapa sungai di sisi selatan hingga barat laut gunung tersebut mengalami banjir lahar.
Berdasarkan laporan Badan Geologi, Selasa, banjir lahar tersebut mulai terjadi sekitar pukul 15.50 WIB di Kali Batang, Kali Putih, Kali Lamat, Kali Senowo, Kali Trising dan Kali Apu dengan suara gemuruh aliran lahar terdengar sampai pos pengamatan Ketep Magelang.
Batuan berdiameter 80-100 cm dilaporkan masuk ke Kali Boyong pada pukul 17.53 WIB dan ketinggian air sungai mencapai satu hingga dua meter.
Sebelumnya, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Subandriyo mengatakan, endapan lahar teramati di semua sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Ia mengatakan, hujan dengan intensitas cukup tinggi sangat potensial menyebabkan banjir lahar di sungai-sungai yang sudah dipenuhi endapan lahar.
Pihaknya masih menetapkan daerah ancaman bahaya lahar adalah wilayah yang berada pada jarak 300 meter dari bibir semua sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Sementara itu, berdasarkan laporan aktivitas seismik Gunung Merapi hingga pukul 18.00 WIB, telah terjadi tujuh kali gempa vulkanik, 22 kali gempa multiphase, 14 kali guguran, dua kali gempa tektonik dan tremor masih tetap terjadi beruntun.
Pada Minggu (21/11) dan Senin (22/11), masih terjadi guguran awan panas, masing-masing satu kali dan lima kali.
"Awan panas guguran ini bisa terjadi dari kubah lava yang tidak stabil. Intensitas letusan sudah menurun namun kami belum bisa menurunkan statusnya," katanya.
Badan Geologi masih menetapkan Gunung Merapi pada status tertinggi "awas" meskipun sudah mengurangi radius rawan bahaya letusan Gunung Merapi sejak Jumat (19/11.
Radius bahaya di Sleman dipesempit menjadi 10 kilometer (km) di sisi barat Kali Boyong dan 15km di sisi timur Kali Boyong, Boyolali 5km, Magelang 10km dan Klaten tetap pada jarak 10km. (*)
E013/Z003/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010