Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada hari Senin karena dolar AS melemah.

Kontrak emas teraktif untuk pengiriman Desember naik 22,3 dolar AS, atau 1,25 persen, menjadi ditutup pada 1,806,3 dolar AS per ounce.

Analis pasar mencatat bahwa kekhawatiran atas varian Delta dari virus COVID-19 dan penularannya mengguncang Wall Street, dan mungkin mendorong perpindahan ke emas sebagai tempat investasi yang aman.

Investor juga menunggu berita dari simposium kebijakan moneter Jackson Hole tahunan Federal Reserve akhir pekan ini untuk dijadikan sebagai panduan pasar.

Data ekonomi yang dirilis pada hari Senin beragam. Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur terbaru dari IHS Markit berada di 61,2 di bulan Agustus, turun dari 63,4 di bulan Juli; dan data IHS Markit terbaru untuk PMI jasa berada di 55,2 di bulan Agustus, turun dari 59,9 di bulan Juli.

The National Association of Realtors melaporkan bahwa penjualan rumah di AS naik 2 persen dari Juni ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 5,99 juta unit pada Juli, mengalahkan perkiraan.

Perak untuk pengiriman September naik 54,4 sen, atau 2,35 persen, menjadi ditutup pada 23,656 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 19,9 dolar, atau 2 persen, menjadi ditutup pada 1.014,1 dolar per ounce.


Baca juga: Harga emas meningkat menyusul melemahnya data ekonomi

Baca juga: Harga emas jatuh 14 dolar AS, hentikan keuntungan tiga hari beruntun

Baca juga: Emas jatuh tertekan dolar yang lebih kuat jelang data inflasi AS

Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021