Sukabumi (ANTARA News) - Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Sukabumi, Jawa Barat, berjanji akan membantu mencari TKW asal kota itu yang diduga hilang sejak 18 tahun silam di Arab Saudi, kata sekretaris instansi itu, Oom Komariah, di Sukabumi, Selasa.
Mengawali upayanya, Disnakertrans sudah mendatangi rumah keluarga TKW bernama Milah (50) itu di Kampung Babakan, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.
"Kami akan mencoba membantu mencari keberadaan Milah yang diduga hilang di Arab Saudi," kata Oom Komariah kepada ANTARA.
Oom mengungkapkan, dipastikan data Milah tidak ada di pihaknya, pasalnya pada saat keberangkatan Milah, soal TKI/TKW masih ditangani langsung oleh Departemen Sosial RI.
"Namun, kami tetap akan mencoba mencari data Milah," katanya dan menambahkan bahwa dalam masalah ini pihaknya kesulitan mendata karena ada TKW asal Kota Sukabumi yang tidak terdata oleh pihaknya.
Karena penyalur tenaga kerja dan calon TKI tersebut tidak melapor ke pihaknya atau bisa dikatakan ilegal. Sehingga jika ada permasalahan di negara tempat bekerjanya kami kesulitan memberikan bantuan dan mendapatkan datanya, jelasnya.
Lebih lanjut, bahkan dari informasi ada beberapa warga kota yang berganti data kependudukan agar bisa berangkat ke negara tujuan bekerjanya.
"Ini yang menambah kesulitan kami dalam melakukan pendataan," ujar Oom.
Oom menegaskan, pihaknya akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk membenahi masalah TKI/TKW ini dan juga membenahi perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI).
"Kami akan menghapus PJTKI yang ilegal agar tidak terjadi lagi permasalahan seperti kehilangan TKW itu," tegasnya.
Ia mengimbau kepada warga Kota Sukabumi khususnya agar tidak terpengaruh oleh oknum yang mengiming-imingi gaji yang besar jika bekerja di luar negeri.
"Setiap calon TKI harus selektif dalam memilih PJTKI dan harus memeriksa kelengkapan administrasi perusahaan tersebut," ujarnya.
Kakak Milah, Numsari berharap Milah bisa kembali ke Sukabumi dengan selamat. Jika sudah meninggal dunia dirinya hanya meminta dimana adiknya tersebut dikuburkan.
"Segala upaya telah kami lakukan, dan saat ini kami hanya bisa pasrah dan menunggu keajaiban," sebutnya.
(ANT-052/S019/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010