Saat ini pemerintah perlu terobosan terutama dalam mempercepat proses vaksinasi
Jakarta (ANTARA) - Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia mendorong pemerintah melakukan berbagai terobosan untuk mempercepat akselerasi program vaksinasi karena akan berimplikasi terhadap terjaganya pemulihan ekonomi semester II-2021.
“Saat ini pemerintah perlu terobosan terutama dalam mempercepat proses vaksinasi,” kata ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet kepada Antara di Jakarta, Senin.
Yusuf menyatakan terobosan dalam program vaksinasi harus dilakukan karena tingkat vaksinasi di Indonesia masih relatif lebih lambat dibandingkan negara lain.
Padahal tingkat vaksinasi bersamaan dengan kemampuan meningkatkan kapasitas testing, tracing dan isolasi menjadi kunci proses untuk menjaga pemulihan ekonomi.
Yusuf mengatakan saat ini sudah terdapat beberapa daerah yang memiliki terobosan dalam melakukan vaksinasi seperti strategi jemput bola yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Tak hanya itu, menurut Yusuf pemberian semacam hadiah kepada masyarakat yang divaksin sebagai langkah terobosan pemerintah dalam mengakselerasi program vaksinasi juga ditemukan di beberapa daerah lain di Indonesia.
“Saya kira terobosan seperti yang diperlukan untuk mendorong proses pemulihan berlanjut di sisa tahun ini,” ujarnya.
Selain itu, ia menekankan bantuan pemerintah juga perlu terus dilanjutkan karena akan membantu dan mendorong konsumsi masyarakat di tengah restriksi yang dilakukan saat ini.
Ia mengingatkan, penyaluran bantuan pemerintah masih perlu dilakukan penyesuaian terkait jumlah penerima bantuan dan besaran bantuan.
Ia tidak memungkiri bahwa penyesuaian tersebut berpotensi memberikan dampak pada melebarnya defisit anggaran namun kebijakan ini sangat diperlukan untuk mempertahankan proses pemulihan ekonomi.
“Konsumsi masyarakat menjadi penolong di tengah situasi seperti sekarang tetapi konsumsi masyarakat khususnya kelas menengah bawah akan ditentukan sebagian oleh bantuan yang disalurkan pemerintah,” jelasnya.
Sebagai informasi, anggaran bidang perlindungan sosial dalam program PEN 2021 telah terealisasi Rp97,18 triliun atau 52,1 persen dari pagu Rp186,64 triliun per 13 Agustus.
Kemudian untuk perkembangan program vaksinasi per 22 Agustus berdasarkan laman covid19.go.id telah dilakukan penyuntikan dosis pertama kepada 57,33 juta orang dan dosis kedua kepada 32,6 juta orang.
Baca juga: KSPI berharap pelayanan vaksinasi COVID-19 bagi pekerja digencarkan
Baca juga: Indonesia terima kedatangan 5 juta dosis vaksin jadi Sinovac
Baca juga: Menhub: Seluruh kementerian bersinergi dukung vaksinasi massal
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021